tirto.id - Timnas Jepang berada di Grup H pada Piala Dunia 2018 dan akan berhadapan dengan negara-negara dari tiap wakil benua yang berbeda. Shinji Kagawa dan kawan-kawan akan menghadapi Senegal dari Afrika, Polandia dari Eropa, dan Kolombia dari Amerika Selatan.
Selain itu, Jepang juga mengulang lawan-lawan dari tiap wakil benua yang sama seperti 4 tahun lalu. Saat itu mereka juga berhadapan dengan wakil dari 3 benua lainnya. Yunani dari Eropa, Pantai Gading dari Afrika, dan Kolombia dari Amerika Selatan.
Untuk pertandingan pertama di Grup H, mereka akan berhadapan dengan Kolombia. Kejadian ini mengulang laga pada Piala Dunia 2014, saat mereka bersua Los Cafeteros di Brasil. Saat itu mereka kalah dengan skor 1-4.
"Aku sangat senang bisa bertemu mereka lagi, namun banyak hal berbeda dibanding pertemuan terakhir. Empat tahun lalu kami saling berhadapan di pertandingan terakhir penyisihan grup dan kini kami berhadapan di partai pembuka.
"Tentu saja pertandingan perdana akan sulit bagi tim manapun termasuk Kolombia. Aku kira ini akan jadi pertandingan yang sulit," ucap Maya Yoshida seperti dikutip laman resmi FIFA.
Pada Piala Dunia 2014, Jepang tersisih di babak penyisihan grup dengan hanya menghasilkan 1 poin. Hasil dari 2 kali kalah dan sekali seri. Produktivitas gol pun cukup berbanding terbalik dengan ‘hanya’ memasukkan 2 gol dan kemasukan 6 gol dari 3 pertandingan.
Dua gol Jepang saat itu dicetak Keisuke Honda dan Shinji Okazaki. Kedua pemain tersebut masih dibawa Akira Nishino pada Piala Dunia 2018 Rusia kali ini.
Meski menghadapi negara-negara berbeda saat Piala Dunia 2014, tapi melihat perwakilan dari 3 benua yang sama,tentu saja harus diperhatikan oleh pelatih dan para pemain Jepang. Hal itu coba ditularkan oleh Eiji Kawashima, penjaga gawang Jepang yang akan mencoba menampilkan permainan yang lebih baik.
"Tim (Jepang) saat ini memiliki pemain yang lebih berpengalaman dari sebelumnya. Beberapa dari kami akan bermain di Piala Dunia ketiga. Sementara itu, ada sejumlah pemain muda yang telah membuat kemajuan pesat.
"Dengan campuran veteran yang berpengalaman dan pemain muda berbakat, saya yakin kami mampu membuat sejarah di Rusia," ungkap sang kiper Metz berusia 35 tahun.
Penulis: Hendi Abdurahman