Menuju konten utama
Haji 2023

Jemaah Diimbau Bawa Pelindung Diri & Tak Pakai Hiasan Mencolok

Para jemaah diimbau untuk tidak pakai perhiasan mencolok dan membawa banyak uang saat di luar hotel serta membawa alat pelindung diri dari cuaca terik.

Jemaah Diimbau Bawa Pelindung Diri & Tak Pakai Hiasan Mencolok
Jamaah calon haji menunggu keberangkatan pesawat yang membawa ke Tanah Suci di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Kementerian Agama mengimbau agar para jemaah haji asal Indonesia selalu membawa dan mengenakan alat pelindung diri saat melakukan ziarah ke sejumlah tempat di Madinah. Pasalnya, menurut Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin, cuaca di Madinah sedang tidak bersahabat.

“Mengingat cuaca dan terik matahari, pastikan saat ziarah membawa alat pelindung diri seperti payung, topi agar tidak terpapar panas langsung matahari,” kata Fauzin saat menyampaikan keterangan pers pelaksanaan ibadah haji di Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin (28/5/2023).

Ia juga meminta para jemaah untuk tidak mengenakan perhiasan yang mencolok dan membawa banyak uang saat di luar hotel.

“Selama melakukan aktivitas ziarah di Madinah, sebelum meninggalkan hotel untuk ziarah, pastikan kamar terkunci dengan baik dan titipkan kuncinya di resepsionis hotel. Bawa uang secukupnya, dan jangan memakai perhiasan mencolok. Belanja jangan berlebihan, karena akan jadi beban bawaan yang berat,” katanya.

Menurut Fauzin, jemaah perlu membawa air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Para jemaah juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan ketua kloter, ketua rombongan, dan regu masing-masing. “Tetap berkelompok, jangan memisahkan diri dari rombongan,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk masuk ke Raudhah, otoritas menerapkan dua cara: melalui Tasreh dan aplikasi Nusuk. Untuk Tasreh, prosesnya dikoordinir petugas haji, suratnya diterbitkan Daker Madinah.

“Setelah tasrehnya terbit, Daker Madinah akan mendistribusikan ke tiap sektor untuk diteruskan kepada ketua rombongan masing-masing. Surat Tasreh itu dibawa saat jemaah akan masuk ke Raudhah,” katanya.

Untuk masuk Raudhah dengan aplikasi Nusuk, tambah Fauzin, prosesnya dilakukan secara sendiri-sendiri oleh jemaah melalui aplikasi Nusuk di gawai masing-masing.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga hari ini, Minggu, 28 Mei 2023 pukul 11.10 WIB, jemaah yang sudah terbang ke Tanah Suci berjumlah 27.952 orang atau 73 kelompok terbang (kloter), yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 24.157 orang atau 63 kloter. Data tersebut khusus Jemaah, di luar petugas kloter.

Jemaah sakit 51 orang. Sebanyak 38 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, 13 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah. Jemaah wafat bertambah 1 orang atas nama Achmad Suhadak Riduwan tergabung dalam kloter 3 Embarkasi Surabaya (SUB) 9. Sehingga sampai hari ini, total Jemaah yang wafat berjumlah 2 orang.

“Jemaah yang wafat disalatjenazahkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Baqi. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan,” imbuh Fauzin.

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri