Menuju konten utama

Jelang Arema vs Persebaya, Posisi Miswar Saputra Berpotensi Diganti

Kiper Miswar Saputra berpotensi dirotasi pada final Piala Presiden 2019 leg kedua yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/2019).

Jelang Arema vs Persebaya, Posisi Miswar Saputra Berpotensi Diganti
Pesepak bola Persija Jakarta Ramdani Lestaluhu berebut bola dengan Kiper Persebaya Surabaya Miswar Saputra pada laga tunda Liga 1 di stadion PTIK, Jakarta, Selasa (26/6/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Penjaga gawang Persebaya, Miswar Saputra mendapatkan kritik atas penampilannya di final Piala Presiden 2019 leg pertama melawan Arema FC. Selain kebobolan dua gol, secara keseluruhan performanya pun dinilai tidak terlalu optimal.

Lebih khusus, sebagian pendukung Bajul Ijo menganggap gol kedua Singo Edan yang dicetak Makan Konate melalui tendangan bebas dari jarak yang cukup jauh tidak perlu terjadi andai Miswar tak out position.

“Mungkin Bonek kecewa pada apa yang terjadi di lapangan, mungkin dianggap Miswar melakukan kesalahan sehingga mereka [Arema] menyamakan kedudukan,” kata pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman sebagaimana dikutip laman PSSI.

Pada final leg kedua Jumat (12/4) mendatang, Djadjang pun mengatakan tak menutup kemungkinan akan mengevaluasi kiper berusia 22 tahun tersebut. Pasalnya, masih ada nama Abdul Rohim yang juga pernah dimainkan sebagai starter dengan kualitas yang hampir sama.

“Kebetulan kami memiliki tiga kiper yang tidak terlalu berbeda [kualitasnya] dan sangat mungkin ada evaluasi [untuk Miswar],” tambah Djadjang.

Kendati demikian, mantan pelatih PSMS dan Persib itu berharap kepada Bonek untuk tetap mendukung timnya guna meraih hasil terbaik di final Piala Presiden 2019 leg kedua. Menurut Djadjang, ada kalanya para penggawa bermain kurang baik, maka ia pun menginginkan seluruh pencinta Persebaya untuk tetap memberikan dukungan positif agar skuatnya kembali percaya diri.

“Saya mengimbau pada Bonek kalau bisa dukunglah para pemain. Pemain tidak selamanya bisa tampil bagus, kadang mereka juga fluktuatif. Di situ saya imbau agar tetap memberi support pada pemain agar mereka tetap confidence,” tutur Djadjang.

Pada final leg kedua, Persebaya harus meraih kemenangan agar menjadi juara. Opsi lainnya, bermain imbang dengan skor minimal 3-3 agar unggul gol tandang. Sebaliknya, Arema hanya membutuhkan seri dengan skor 0-0 atau 1-1 untuk merengkuh gelar Piala Presiden yang kedua kalinya setelah pertama kali melakukannya pada 2017.

Baca juga artikel terkait PIALA PRESIDEN 2019 atau tulisan lainnya dari Hendi Abdurahman

tirto.id - Olahraga
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus