Menuju konten utama
Tsunami Donggala & Palu

Jaringan Komunikasi Tim Basarnas Terputus, Bandara Ditutup

Basarnas mengatakan, pasca diterjang gempa dan tsunami, jaringan komunikasi terputus dan bandara di Palu sudah ditutup sejak pukul 18.00 WIB, Jumat (28/9/2018).

Jaringan Komunikasi Tim Basarnas Terputus, Bandara Ditutup
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kepala Basarnas M. Syaugi menegaskan, pihaknya sudah mengirim 110 anggota untuk membantu evakuasi di Donggala, dan Palu, Sulawesi Tengah. Menurutnya, bandara di Palu dan komunikasi sudah terputus sejak pukul 18.00 WIB, Jumat (28/9/2018).

Tim di lokasi, menurut Syaugi sudah berangkat sejak pukul 16.30 WIB dari kota Palu. Syaugi juga mengirimkan bantuan melalui jalur laut dari Banjarmasin dan Balikpapan.

"Di pengumuman yang saya dapat itu bandara ditutup hingga Sabtu (29/9/2018) besok malam," tegasnya.

Syaugi sebenarnya hendak mengirimkan bantuan Basarnas dari Makassar. Namun karena jalur udara tertutup, hal itu ia urungkan.

"Kami tadi mau kirim Basarnas di Makassar. Tapi enggak bisa kan bandara sudah ditutup. Dia lewat jalur udara," tambahnya.

Gelombang tsunami menghantam pantai Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2019) sore usai terjadi gempa berkekuatan 7,7 SR. Informasi ini dibenarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, tinggi air laut saat tsunami di Pantai Palu mencapai 1,5 meter. Informasi tersebut mereka dapat dari saksi mata yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo