Menuju konten utama

Jalan Bypass Bandara Kulon Progo-Borobudur Batal Dibangun Tol

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tidak setuju jika jalur penghubung (bypass) Bandara Kulon Progo-Borobudur dibangun tol, karena akan mematikan pelaku UMKM.

Jalan Bypass Bandara Kulon Progo-Borobudur Batal Dibangun Tol
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) berdiskusi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan (tengah) serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X (kanan) saat Rapat Terbatas membahas rencana pembangunan bandara Kulon Progo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/16

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan bahwa jalan provinsi yang menghubungkan antara Bandara New Yogyakarta International Airport/ NYIA (Bandara Kulon Progo) dengan Candi Borobudur hanya akan diperlebar dan tidak akan dibangun jalan tol.

"Kami hanya ingin melebarkan jalan provinsi dari Bandara Kulon Progo sampai Borobudur, jadi tidak ada jalan tol di jalur tersebut," katanya di Magelang, Kamis (26/10/2017).

Hal tersebut dikatakannya setelah menjadi pembicara dalam acara “Indonesia Leader Forum: Economic Preview 2018" yang berlangsung di Pelataran Borobudur Resort.

"Saya sendiri tidak setuju kalau di jalur Bandara Kulon Progo ke Borobudur ada tol," ungkapnya, sebagaimana dilansir dari Antara.

Ia mengatakan apabila dijalur tersebut tidak dibangun jalan tol, maka masyarakat sekitar utamanya sebagai pelaku UMKM tetap dapat mengambil manfaatnya.

"Kita mengarah pada ekonomi kerakyatan, kalau di jalur itu dibangun tol usaha bisa mati," tambahnya. Pelebaran, jelasnya, yang akan dikerjakan pada jalan provinsi antara Kulon Progo dengan Borobudur akan dimulai pada tahun 2018 mendatang.

Pelebaran jalan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kawasan di Borobudur yang nantinya menghubungkan antara balai ekonomi desa (Balkondes) yang ada di setiap desa di Borobudur.

"Kami juga membantu pengadaan air minum, sanitasi, jalannya, dan kawasannya," katanya.

Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis Kementerian PUPR, John Sihombing mengatakan bahwa pelebaran jalan dengan total sepanjang 22 kilometer untuk menghubungkan antar-balkondes.

Ia menuturkan pengadaan lahan menjadi urusan Pemkab Magelang dan masyarakat tidak mempermasalahkan sehingga tidak ada pembebasan tanah.

"Mulai Juni 2017 sudah dilakukan pembuatan saluran air di kanan-kiri jalan, Pelebaran jalan ditarget selesai pada 2018," katanya.

Baca juga artikel terkait BANDARA KULON PROGO atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo