tirto.id - Dua kelompok suporter yakni Persija Jakarta Jakmania dan Persib Bandung Bobotoh akan melakukan islah di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Selasa (1/8/2017). Pertemuan ini dilakukan sebelum mereka dijadwalkan bertemu di Bandung untuk membahas deklarasi damai. Selain Bobotoh dan Jakmania, Menpora Imam Nahrawi mengundang perwakilan dari PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), pihak Persija dan Persib, serta kepolisian.
"Hari ini [Selasa] saya undang kedua suporter, kemudian dari pihak PSSI, dari PT Liga, perwakilan klub dan kepolisian untuk acara islah ini, yang sekarang sedang berlangsung di kantor [Kemenpora]," ujar Imam sebagaimana dikutip Antara, Selasa (1/8/2017).
Menpora juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada setiap pihak yang terlibat dalam rencana pertemuan Bobotoh dan Jakmania di Bandung pada pekan ini. Nahrawi mengaku bersyukur dan berharap agar itikad tersebut dapat dijadikan contoh oleh seluruh komunitas pendukung sepak bola di Indonesia.
"Alhamdulillah, alhamdulillah, terima kasih sahabat-sahabatku, Viking, Bobotoh dan Jakmania. Tentu kalian akan menjadi yang terdepan untuk mengembalikan semangat suporter tanah air untuk islah," ungkap dia.
Konfilk antara Bobotoh dan Jakmania sempat kembali memanas pada pertandingan Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (22/7). Konflik pada pertandingan tersebut juga mengakibatkan meninggalnya salah seorang Bobotoh, Ricko Andrean. Ricko tewas setelah dikeroyok oleh oknum penonton lain yang menyangka pemuda 22 tahun itu pendukung Persija.
Atas insiden tersebut, Menpora tidak hanya menyayangkan sikap suporter. Nahrawi juga kecewa terhadap lambannya kinerja PSSI untuk mewujudkan gagasan kongres suporter yang sudah diwacanakan sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya, kasus meninggalnya Ricko Andrean—suporter Persib Bandung—tak luput dari kurang maksimalnya kinerja federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Kendati demikian, Nahrawi tidak ingin berlarut-larut. Menurutnya, peristiwa tersebut harus segera dijadikan pelajaran untuk lebih meningkatkan solidaritas antar supporter sepak bola di Indonesia.
“Yang penting ada inisiasi dan kesepakatan bersama-sama dan itu harus mengikat bagi semua mulai dari suporter, operator, aparat hukum termasuk bagi Kemenpora,” ujar Imam.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Agung DH