Menuju konten utama

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI 21 April: Memperingati Hari Kartini

Jadwal program Belajar dari Rumah 21 April 2020 yang tayang di TVRI saat Hari Kartini.

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI 21 April: Memperingati Hari Kartini
Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah melalui siaran televisi TVRI di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Jadwal program Belajar dari Rumah di TVRI pada Selasa (21/4/2020) akan menyiarkan tayangan soal Srikandi Indonesia untuk memperingati Hari Kartini. Selain itu, materi Belajar dari Rumah yang akan ditayangkan hari ini adalah Sains dan Matematika.

#SahabatDikbud, berikut jadwal acara program #BelajardariRumah di @TVRINasional untuk hari Selasa, 21 April 2020. Pasti #SahabatDikbud tahu kan, siapa pahlawan nasional kita yang lahir pada 21 April? Besok kita juga akan memperingatinya," tulis Kemendikbud melalui akun Twitter resmi mereka.

Jadwal Belajar dari Rumah 21 April 2020

08.00-08.30 WIB Jalan Sesama (untuk siswa-siswi PAUD dan sederajat)

08.30-09.00 WIB Khan Academy: Mengukur Panjang (untuk siswa-siswi SD Kelas 1-3 dan sederajat

09.00-09.30 WIB X-Sains: Makhluk Hidup dan Lingkungannya(untuk siswa-siswi SD Kelas 4-6 dan sederajat)

09.30-10.00 WIB Mantul - Matematika Manfaat Betul: Aritmatika Sosial (untuk siswa-siswi SMP dan sederajat)

10.00-10.30 WIB Srikandi Indonesia (untuk siswa-siswi SMA/SMK dan sederajat)

10.30-11.00 WIB Keluarga Indonesia: Hubungan Reflektif (untuk orang tua dan guru)

21.00-23.30 WIB Film Nasional: Ziarah

Sejarah Hari Kartini 21 April 2020

Peringatan Hari Kartini setiap 21 April dirayakan setelah pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, Kartini juga ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879, dan berasal dari kalangan bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan M.A. Ngasirah.

Kakek Kartini, Pangeran Ario Tjondronegoro IV dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya.

Sementara itu Sosrokartono, kakak Kartini, merupakan orang yang pandai dalam bidang bahasa. Hingga usianya yang ke 12 tahun, ia diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School) di mana Kartini belajar bahasa Belanda.

Setelahnya, ia terpaksa meninggalkan sekolah karena sudah bisa dipingit untuk kemudian menunggu calon suaminya melamar.

Selama masa pingit yang ia jalani, ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi dari Belanda menggunakan kemampuan berbahasa Belanda yang ia miliki. Salah satu temannya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.

Dilansir Intersections, surat-surat yang dikirimkan menguraikan pemikiran Kartini terkait berbagai masalah termasuk tradisi feudal yang menindas, pernikahan paksa dan poligami bagi perempuan Jawa kelas atas, dan pentingnya pendidikan bagi anak perempuan.

Tidak lama, Kartini dijodohkan oleh orang tuanya dengan bupati Rembang bernama K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang pernah memiliki tiga istri. Suami Kartini memberikan izin kepadanya untuk mendirikan sekolah wanita.

Setelah pernikahannya dengan bupati Rembang, Raden Adipati Djojodiningrat, Kartini merasakan horison pemikirannya berkembang.

Kartini meninggal usai melahirkan anaknya, Soesalit Djojoadhiningrat, tanggal 17 September 1904 di usia 25 tahun.

Sepeninggalnya, J.H. Abendanon, yang juga merupakan Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda tahun 1900-1905, mengumpulkan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa.

Buku pertamanya diberi judul Door Duisternis tot Licht yang berarti Dari Kegelapan Menuju Cahaya, yang diterbitkan pada 1911.

Di tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan buku tersebut dalam bahasa Melayi dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga Baru.

Sementara itu, surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers.

Baca juga artikel terkait BELAJAR DARI RUMAH atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH