Menuju konten utama

Iran Bantah Klaim Trump Soal AS Telah Tembak Pesawat Pengintai

Iran menyanggah klaim Donald Trump soal jatuhnya pesawat pengintai atau drone milik Iran

Iran Bantah Klaim Trump Soal AS Telah Tembak Pesawat Pengintai
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpartisipasi dalams acara Memorial Day di USS Wasp (LHD 1) di Yokosuka, selatan Tokyo, Jepang, Selasa (28/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/wsj/cfo

tirto.id - Iran menyanggah klaim Donald Trump yang mengatakan, kapal perang AS telah menembak jatuh pesawat pengintai atau drone milik Iran pada Kamis (18/7/2019) malam.

Sebagaimana diberitakan AP News, Iran menyebut, tidak ada laporan drone jatuh di kawasan Selat Hormuz.

“Kami tidak kehilangan satupun pesawat pengintai di Selat Hormuz atau di manapun juga,” kata Deputi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi melalui akun twiiternya, @araghchi.

AS menyebut bahwa kapal amfibinya menembak jatuh pesawat pengintai Iran, yang kemudian disangkal oleh Iran yang merasa tidak kehilangan pesawat apapun.

Selat Hormuz sendiri terletak di sekitar Teluk Persia dan menjadi jalur utama bagi perdagangan minyak mentah dunia. Pertikaian yang terjadi di sana memicu perang antara Iran dan AS.

Sebelumnya pada Kamis (18/7/2019), Trump mengatakan bahwa USS Boxer, sebuah kapal amfibi milik AS, berjaga-jaga saat sebuah drone Iran mendekat dalam jarak seribu yard dan terus mengabaikan seruan untuk mundur.

Dari Gedung Putih, Trump, sebagaimana diwartakan oleh CNN, menyatakan bahwa pesawat pengintai tersebut mengancam keselamatan kapal di Selat Hormuz. Ia kemudian memerintahkan agar kapal tersebut segera diledakkan.

Menurut laporan kantor Pertahanan AS, kapal dihancurkan dengan electonic jamming. Pentagon kemudian merilis pernyataan bahwa pesawat pengintai telah jatuh.

“Pada sekitar pukul 10.00 waktu setempat, kapal amfibi USS Boxer berada di perairan internasional, berencana untuk transit di Selat Hormuz. Pesawat tak berawak (UAS) mendekati Boxer dalam jarak yang membahayakan. Kapal mengambil langkah defensif melawan UAS untuk memastikan keamanan kapal dan kru,” kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman dalam sebuah keterangan tertulis.

“Kami menduga UAS tersebut milik Iran,” sebut Rebecca Rebarich, juru bicara lainnnya dari Pentagon.

Pertikaian ini bermula ketika Iran mengumumkan penangkapan sebuah kapal asing, yang diduga bernama MT Riah yang berbendera Panama di selatan Pulau Larak di Teluk Persia. AS segera meminta Iran melepaskan kapal tersebut dan mengatakan akan melakukan berbagai cara untuk menjaga keamanan teluk.

Penangkapan kapal tersebut dianggap sebagai bentuk tekanan Iran terhadap Barat agar melakukan sesuatu terhadap sanksi internasional yang membebani perekonomian Iran.

Pertikaian ini menandai ketegangan antara Iran-AS yang semakin meningkat, setelah berbulan-bulan hubungan antar-kedua negara tidak berjalan baik karena tarik ulur perjanjian nuklir.

Bulan lalu, di lokasi yang sama, Iran menembak jatuh drone Amerika Serikat, dan menyebabkan Trump hampir saja meledakkan bom di kawasan tersebut.

Baca juga artikel terkait IRAN-AS atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yulaika Ramadhani