Menuju konten utama
Liga Inggris

Insiden Spanduk White Lives Matter di Laga Man City vs Burnley

Pesawat dengan spanduk "White Lives Matter Burnley" terbang di atas Stadion Etihad dalam laga Manchester City vs Burnley. The Clarets berjanji menerapkan larangan ke stadion seumur hidup untuk pelaku.

Insiden Spanduk White Lives Matter di Laga Man City vs Burnley
Sebuah pesawat yang menarik spanduk bertuliskan White Lives Matter Burnley terbang di atas stadion selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Burnley di Stadion Etihad, di Manchester, Inggris, Senin, 22 Juni 2020. (Foto AP / Michael Regan ,Kolam)

tirto.id - Burnley mengecam diterbangkannya spanduk bertuliskan White Lives Matters dalam pertandingan Liga Inggris antara tim mereka melawan tuan rumah Manchester City di Stadion Etihad pada Selasa (23/6/2020). Burnley menegaskan, siap memberikan larangan masuk stadion seumur hidup untuk pelaku.

"Burnley FC mengutuk tindakan orang-orang yang [menerbangkan] spanduk bernada provokasi di Stadion Etihad. Kami memastikan pihak yang bertanggungjawab atas insiden ini tidak akan diizinkan untuk masuk ke Stadion Turf Moor seumur hidup," pernyataan Burnley di situs web resmi klub.

Dalam pertandingan Manchester City kontra Burnley, tim tamu harus mengakui keunggulan The Citizens dengan skor telak 5-0. Pemain muda Phil Foden mencetak dua gol. Demikian pula sayap asal Aljazair, Riyad Mahrez. Satu gol lain dibukukan oleh David Silva.

Dengan kemenangan ini, Manchester City menunda pesta juara Premier League milik Liverpool, yang kini berjarak 20 poin dari mereka. Sebaliknya, Burnley ada di peringkat ke-11 klasemen Premier League, tertinggal 1 poin dari Arsenal yang ada di 10 besar.

Insiden pesawat yang membawa spanduk "White Lives Matter Burnley" terjadi setelah kick-off pertandingan. Dalam laporan BBC, pesawat tersebut mengitari Etihad selama beberapa menit.

Para pemain Manchester City dan Burnley berlutut sebelum kick-off laga sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye Black Lives Matters. Pemain klub-klub lain melakukan hal serupa sejak restart kompetisi pada Rabu, 17 Juni 2020.

Kampanye Black Lives Matters yang bertujuan untuk melawan rasisme, semakin dikenal dunia setelah kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam Afrika-Amerika, oleh polisi kulit putih di Mineapolis, Amerika Serikat. Floyd meninggal dalam posisi dihimpit di bagian sekitar leher selama hampir 9 menit.

Respons Burnley: Kecewa dengan Oknum Suporter

Burnley menegaskan, tindakan oknum yang menerbangkan spanduk tersebut tidak merepresentasikan pandangan klub. Selain itu, The Clarets menyatakan penghormatan mereka atas keberagaman sekaligus menjunjung tinggi kemanusiaan.

Dalam konferensi pers usai laga, kapten Burnley, Ben Mee, menyebut rekan-rekannya sangat kecewa dengan pemasangan spanduk oleh oknum suporter mereka. Ia pun mengaku malu karena tindakan tersebut tidak bersimpati dengan rangkaian peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.

"Saya merasa malu karena ada penggemar kami yang memasang spanduk seperti itu. Saya yakin, mereka belum mengerti tindakan yang mereka lakukan, karena ada orang yang malu terhadap tindakan mereka," tutur Ben Mee usai pertandingan.

Di tempat terpisah, pelatih Burnley, Sean Dyche, mengungkapkan hal yang sama. Dia menyebut tindakan yang dilakukan oknum suporter The Clarets sama sekali tidak dapat dibenarkan.

"Tindakan oknum suporter kami benar-benar tidak dapat diterima. Tentu saja kami tidak ingin hal itu dikaitkan dengan klub, kota dan suporter Burnley secara keseluruhan," ujar Sean Dyche, dalam konferensi pers usai laga.

"Saya melihat klub telah meresponsnya dengan cepat, dan sebagai manajer saya hanya dapat menyampaikan permintaan maaf mendalam. Kami telah menjelaskan bahwa [tindakan] itu bukan bagian kami," tambah dia.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus