tirto.id - PSSI resmi mencabut sanksi larangan suporter Persib menyaksikan pertandingan kandang dengan atribut per Kamis (28/2/2019). Ada beberapa alasan yang melatar belakangi itu, salah satunya adalah infrastruktur.
"Terkait implementasi keputusan komdis, yang tidak dapat dijalankan karena kondisi terkini infrastruktur kompetisi. Jenis keputusan komdis yang dinilai tidak bisa dijalankan adalah, larangan kepada (individu) untuk memasuki stadion dan larangan bagi penonton masuk/menonton pertandingan di dalam stadion tanpa menggunakan atribut, termasuk nyanyian, koreo dan semua hal yang terafiliasi dengan klub," tulis PSSI dalam rilis mereka.
Hal ini dibenarkan oleh anggota Exco PSSI, Gusti Randa saat dikonfirmasi reporter Tirto sehari sejak penetapan keputusan tersebut.
"Harus dipahami dulu alasan dari dianulirnya sanksi. Ini kan sebenarnya karena faktor infrastruktur yang belum mendukung pelaksanaannya," kata Gusti saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Di samping faktor infrastruktur, ada dua tujuan penting yang ingin dicapai federasi dari keputusan ini. Pertama adalah perbaikan kualitas pertandingan, lantaran PSSI khawatir infrastruktur yang belum terpenuhi membuat klub harus membayar denda akibat ada suporter beratribut yang kecolongan masuk stadion.
"Keputusan ini, diambil setelah dilalukan telaah panjang dan hati-hati. Dengan tujuan yang terukur, yaitu perbaikan kualitas penyelenggaraan pertandingan, dibarengi upaya edukasi supporter oleh klub," ungkap Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
Sanksi untuk Persib ditetapkan 2 Oktober 2018 lalu, menyusul adanya kejadian pengeroyokan yang dilakukan bobotoh terhadap suporter Persija, Haringga Sirila hingga meninggal.
Saat itu, federasi menghukum Persib larangan bermain kandang di Pulau Jawa dan tanpa penonton selama setengah musim (sudah berlalu), main kandang dengan penonton tanpa atribut setengah musim sesudahnya (dicabut), dan denda terhadap Panpel senilai Rp100 juta.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan