tirto.id - Vaksinasi booster Covid-19 di Kota Bogor dilaksanakan di Puskesmas Tanah Sareal untuk periode 10-14 Mei 2022.
Pelayanan vaksinasi booster Covid 19 di Kota Bogor setelah libur Lebaran 2022, dapat ditemukan di Puskesmas Tanah Sareal.
Puskesmas ini mengadakan vaksinasi booster selama 5 hari berturut-turut dari Selasa - Sabtu, 10-14 Mei 2022. Vaksin yang digunakan berjenis Pfizer.
Mengutip unggahan media sosial Kecamatan Tanah Sareal, lokasi pelaksanaan vaksinasi ada di Puskesmas Tanah Sareal.
Layanan dimulai dari pukul 08.00 - 12.00 WIB setiap harinya. Pendaftaran dilakukan langsung di tempat (on the spot).
Vaksinasi diberikan gratis bagi peserta. Peserta yang mengikuti vaksinasi booster diberlakukan beberapa syarat sebagai berikut:
1. Usia peserta sudah lebih dari 18 tahun
2. Memiliki jarak pemberian dari vaksin dosis 2 minimal 3 bulan
3. Membawa fotokopi KTP dan kartu vaksin 2
4. Selama berada di lokasi wajib menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan
Pemberian vaksin booster atau dosis 3 merupakan upaya untuk meningkatkan kembali kekebalan tubuh terhadap virus corona.
Vaksin dosis 2 akan mengalami penurunan efektivitas setelah memperoleh jeda 3 bulan sejak pemberian. Oleh sebab itu, suntikan dosis booster diberikan setelah ada jarak minimal 3 bulan dari pemberian dosis 3.
Sementara itu, pemberian vaksin booster turut dimungkinkan terjadi efek samping seperti pada dosis 1 dan 2. Hanya saja, mungkin efeknya lebih intens.
Kemunculan efek samping ini sebagai tanda bahwa tubuh sedang membangun respons kekebalan dan perlindungan dari zat asing yang dimasukkan lewat suntikan.
Dalam catatan CDC, efek samping umumnya muncul selama jangka enam pekan usai mendapatkan suntikan vaksin.
Bentuknya antara lain demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri di tempat suntikan dengan intensitas muali dari ringan sampai sedang. Umumnya efek ini tidak berbahaya kendati dimungkinkan pula ada reaksi serius.
Jika efek samping muncul, dokter mungkin meresepkan obat seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin, atau antihistamin untuk mengurangi keluhan. Namun, obat tidak perlu diminum dengan tujuan berjaga-jaga semata tanpa muncul keluhan.
Terkait dengan efek samping ini, penerima vaksin hendaknya berkonsultasi dengan dokter yang ditunjuk apabila memerlukan bantuan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo