Menuju konten utama
Penjaskes

Induk Pencak Silat di Indonesia dan Sejarah Berdirinya PB IPSI

Induk Pencak Silat di Indonesia dan sejarah berdirinya PB IPSI yang b ermula dari perguruan pencak silat tahun 1948.

Induk Pencak Silat di Indonesia dan Sejarah Berdirinya PB IPSI
Pesilat mengikuti Festival Seni Pencak Silat Nusantara di Gelanggang Olah Raga (GOR) Wilis Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/7/2019) malam. ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.

tirto.id - Pencak silat merupakan olahraga bela diri yang mengandung unsur nilai-nilai dari Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Ikatan Pencak Silat Indonesia ,olahraga ini memiliki ratusan cabang pencak silat dengan induk utama yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Berdasarkan catatan PB IPSI di tahun 1993, jumlah perguruan pencak silat di Indonesia mencapai 840. Pencak silat lahir pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa Tengah.

Berdirinya pencak silat dimaksudkan untuk memupuk persaudaraan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan harapan tidak mudah pecah belah.

Seni bela diri ini dikenal secara luas terutama negara-negara Asia, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Secara umum terdapat organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara yaitu Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT).

Organisasi ini dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malasya, dan Brunei Darussalam.

Pencak silat kini sudah diakui secara Internasional. Olahraga ini pun telah dipertandingkan pada kejuaraan olahraga Internasional khususnya SEA Games.

Sejarah Pencak Silat di Indonesia

Perguruan pencak silat ada sejak tahun 1948. Menurut Mizanudin, dkk dalam "Jurnal Pencak Silat Sebagai Hasil Budaya ndonesia yang Mendunia", pencak silat bermula dari cara nenek moyang zaman dahulu untuk melindungi diri dari serangan luar.

Mereka menirukan gerakan binatang sekitar, seperti harimau, ular,dan burung.

Bela diri ini diketahui sudah ada sejak munculnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit karena mereka memiliki prajurit untuk diandalkan dalam perang.

Tahun 1922 beberapa penggagas sudah mengupayakan untuk mempersatukan pencak silat pada zaman penjajah yaitu didirikan Perhimpunan Pencak Silat Indonesia di Segalaherang, Subang, Jawa Barat untuk menggabungkan alisan daerah Jawa Barat yang tersebar di Indonesia.

Bahkan Presiden Soekarno menjadi pelindung pada saat masa kependudukan Jepang.

Tahun 1934, muncul beberapa pendekar seperti R. Brotosoetarjo dari Budaya Indonesia Mataram, Mohamad Djoemali dari Taman Siswa, R.M. Harimurti dari Krisnamurti, Abdullah dari Pencak Kesehatan, dkk.

Mereka mendirikan organisasi Gabungan Pencak Mataram (GAPEMA) untuk menggalang perkembangan pencak silat yang ada di Yogyakarta. GAPEMA juga turut berjuang dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.

Tahun 1947 berdiri organisasi untuk mempersatukan seluruh pencak silat di Indonesia di Yogyakarta bernama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi).

Organisasi ini didirikan oleh Mohamad Djoemali dari Taman Siswa.

Tahun 1948 tepatnya pada tanggal 18 Mei di Surakarta, Jawa Tengah telah resmi berdiri Ikatan Pentjak Seloeroeh Indonesia (IPSI) di bawah Kementerian Pembangunan dan Pemuda dengan menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai ketua umum.

Tahun 1973, olahraga pencak silat telah dipertandingkan pertama kali dalam sejarah pada PON VIII di Jakarta. Pertandingan ini diikuti oleh 15 daerah dengan jumlah 128 pesilat yang terdiri atas 106 putra dan 22 putri.

Baca juga artikel terkait PENJASKES atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dhita Koesno