tirto.id - Indonesia menjajaki kerja sama dengan Huawei dalam pendidikan teknologi informasi dan teknologi 4,5G untuk menghadapi Asian Games 2018 mendatang. Untuk mewujudkan kerja sama itu, pada rangkaian rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou, Cina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan telah mengunjungi kantor "Research and Development" (R&D) Huawei, demikian lapor Kantor Berita Antara pada Minggu, (4/9/2016).
Pemerintah menilai selama ini Huawei memiliki pengaruh besar dalam pasar sistem radio seluler di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang hadir dalam rombongan itu mengungkapkan Huawei saat ini menguasai 50 persen lebih pangsa pasar sistem radio seluler di Indonesia.
"Tidak hanya sebagai pasar yang besar, kita minta mereka membangun dalam negeri, maka dari itu mereka membuat inovasi center," katanya seperti dilaporkan Antara.
Inovasi center itu, kata Rudiantara diharapkan akan menjadi vokasional center (pendidikan keahlian) untuk melatih sumber daya manusia dalam mengembangkan TIK di Indonesia.
Tujuan kedua, lanjut Rudiantara, pemerintah akan menggandeng Huawei dalam menghadapi momentum tuan rumah Asian Games 2018. Indonesia mendorong Huawei mempersiapkan teknologi 4,5G untuk mendukung penyelenggaraan gelaran olah raga tersebut.
"Ini kita harapkan bisa dimplementasikan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 setidaknya di Jakarta dan Palembang serta venue olah raga," harapnya.
Sementara itu, dalam siaran pers yang diterima Antara Huawei telah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri TIK di Indonesia. Selain itu Huawei menyatakan akan membantu pemerintah dalam merealisasikan digitalisasi di Indonesia.
Terkait dengan rencana itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan kerja sama dengan Huawei adalah di bidang pendidikan kejuruan di Research Centers Huawei baik di Cina, Eropa maupun Amerika Serikat.
"Huawei juga sudah memiliki kerja sama dengan enam universitas besar di Indonesia untuk alih teknologi," ujar Retno.
Retno menyampaikan setelah mengunjungi Huawei, Presiden Jokowi dijadwalkan akan menjadi pembicara utama sesi 2 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 . Presiden membawa tiga isu utama yakni inovasi, revolusi industri baru, dan ekonomi digital.
"Di sesi satu ini Presiden juga akan bicara namun Presiden akan menjadi pembicara utama pada sesi kedua besok hari," kata Retno kepada Antara.