tirto.id - Polri mengumumkan korban tewas akibat bencana banjir bandang dan longsor di Jayapura, Provinsi Papua sementara ini tercatat mencapai 80 jiwa.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan 22 jenazah sudah diserahkan ke keluarga masing-masing setelah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri.
Sementara 58 jenazah korban lainnya masih diidentifikasi oleh Tim DVI Polri. Dia menyatakan 58 jenazah itu segera diserahkan kepada keluarganya setelah proses identifikasi selesai.
“Tim DVI akan menyerahkan jenazah ke pihak keluarga, hari ini,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta pada Senin (18/3/2019).
Dia menambahkan, sampai hari ini, masih ada korban luka-luka akibat banjir dan longsor di Jayapura yang dirawat di beberapa rumah sakit.
“Beberapa korban yang mengalami luka berat dan ringan masih dirawat di rumah sakit,” ujar Dedi.
Berdasar data Polri, 10 korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Semula terdapat 21 korban luka di rumah sakit itu. Kini, dua orang sudah pulang, lima lainnya menjalani rawat jalan dan 4 korban luka dirujuk ke Rumah Sakit Dok II Jayapura.
Selain itu, 5 korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Yowari. Sebelumnya 36 korban luka dirawat di rumah sakit itu. Lalu, satu orang dirujuk ke Rumah Sakit Dian Harapan Jayapura dan sisanya sudah diizinkan pulang.
Banjir bandang melanda sembilan kelurahan di Kabupaten Jayapura pada Sabtu malam, 16 Maret lalu. Kejadian ini diikuti longsor di beberapa titik.
Polri mencatat 11.725 Kepala Keluarga di Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat terdampak banjir dan longsor di Jayapura.
Selain 80 korban tewas, bencana ini menyebabkan 159 korban luka-luka. Sekitar 84 korban tercatat mengalami luka berat.
Sementara dampak fisik bencana ini adalah kerusakan berat pada 350 rumah, 3 jembatan, 8 drainase, 4 jalan, 2 gereja, 1 masjid, 8 sekolah, 104 ruko dan 1 pasar.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom