Menuju konten utama

IDAI: Campak Berisiko Tingkatkan Infeksi akibat Antibodi Turun

IDAI mengingatkan orang tua agar tidak menyepelekan penyakit campak karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berujung kematian.

IDAI: Campak Berisiko Tingkatkan Infeksi akibat Antibodi Turun
Ilustrasi Campak. foto/istockphoto

tirto.id - Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam mengatakan anak yang terkena campak berisiko meningkatkan infeksi akibat penurunan kekebalan tubuh atau antibodi.

"Tentunya pada anak-anak yang tidak divaksin terjadilah lupa akan daya tahan tubuh, itu berlangsung cukup lama sehingga kekebalan atau memori kita terhadap berbagai penyakit itu bisa lupa apabila terinfeksi campak," kata Anggraini dalam konferensi pers mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak, Kamis (19/1/2023).

Anggraini juga mengingatkan orang tua agar tidak menyepelekan penyakit campak karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berujung kematian.

"Komplikasi campak itu ke mana-mana, dimulai dari mata, bisa ke jantung. Paling sering pneumonia, kemudian mulutnya luka belum lagi dia ada diarenya, kalau dia gizi buruk karena diare ini urusannya kematian," kata dia.

Anggraini mengatakan kematian tertinggi pada infeksi campak apabila sudah sampai ke paru atau pneumonia. Angka kematian campak karena penyakit ini bisa dikatakan lebih dari 50 persen mendekati 90 persen kematian.

Selain itu, campak yang dibarengi dengan gizi buruk juga cukup memprihatinkan. UKK Penyakit infeksi dan tropik pada akhir 2017 dikejutkan dengan angka kematian di Timika dan Baduy akibat campak dan gizi buruk.

"Sudah ada peringatan dari WHO, Asia Tenggara membutuhkan kecepatan tinggi supaya kita tekan campaknya karena banyak yang tertinggal," ucapnya.

IDAI mengeluarkan rekomendasi tata laksana campak, termasuk pada kelompok anak yang berisiko campak berat karena tidak pernah mendapatkan imunisasi dan malnutrisi.

Selain itu, campak perlu juga diwaspadai pada anak yang memiliki komorbid dan daya tahan tubuh yang rendah karena HIV, leukemia dan diabetes melitus.

Tata laksana yang bisa dilakukan jika ada kotoran mata pada anak sampai berwarna hijau bisa diberikan salep antibiotik, kompres air hangat saat demam dan cukupi cairan agar tidak dehidrasi.

"Maka itu IDAI mengeluarkan rekomendasi tata laksana campak karena tidak ada antivirusnya," ucapnya.

Campak adalah penyakit yang potensial menyebabkan wabah karena merupakan penyakit yang sangat menular, terutama melalui udara. Maka itu, vaksin campak sangat diperlukan untuk menekan angka kematian akibat campak.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT CAMPAK

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan