tirto.id - Kiper Perancis Hugo Lloris percaya diri menatap laga semifinal. Menurut pemain Tottenham Hotspur itu, Les Blues memetik pelajaran berharga dari setiap laga yang telah mereka mainkan, yakni setiap pertandingan adalah tantangan.
"Semakin jauh kami melaju di turnamen, semakin banyak hasil yang sampai ke detail kecil,” katanya dikutip FIFA.
Sebelum laga Uruguay vs Perancis berlangsung, sebagian orang mempertanyakan seberapa kuat pertahanan tim besutan Óscar Tabárez itu.
Pasalnya, sampai laga di Nizhny Novgorod itu berakhir, La Celeste tetap bercokol bersama Brasil sebagai tim yang paling minim kebobolan, masing-masing hanya satu gol. Hal itu mengindikasikan begitu kokoh lini pertahanan Uruguay.
Sampai akhirnya, Perancis mengobrak-abrik dengan dua gol tanpa balas, lewat Raphael Varane.
Menurut Varane, salah satu peluang menciptakan gol Uruguay adalah dari situasi bola mati.
“Kami tahu bahwa set piece adalah salah satu kekuatan utama mereka, tetapi kami menunjukkan bahwa itu adalah salah satu dari [peluang] kami juga,” katanya.
Lloris mengatakan bahwa dalam laga kontra La Celeste, konsentrasi dan ketahanan mental amat dibutuhkan untuk meredam Uruguay.
“Kami tahu bahwa kami perlu mencetak skor pertama, dan kami melakukannya,” ucap Lloris.
Kapten Perancis itu juga terlibat dalam salah satu momen penting di Nizhny Novgorod malam itu: menyelamatkan gawangnya dari sundulan Martin Caceres. Sebaliknya, kesalahan antisipasi terhadap sepakan Griezmann oleh Fernando Muslera justru memperbesar ketertinggalan Uruguay.
Kendati Perancis dapat memperbesar jarak, namun menurut Lloris itu hanyalah nasib kurang mujur Muslera saja.
“Seorang penjaga gawang yang sangat saya sukai, salah satu yang terbesar dalam sejarah Uruguay,” pujinya terhadap Muslera.
Setelah berhasil memadamkan asa Uruguay, kini Perancis akan berhadapan dengan Belgia, dalam partai semifinal yang berlangsung Kamis (13/7/2018) mendatang.
Editor: AS Rimbawana