tirto.id - Kelompok Houthi mengklaim mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh telah tewas dalam pertempuran di ibukota Sanaa pada Senin (4/12/2017).
"Kementerian dalam negeri mengumumkan akhir dari krisis milisi dan pembunuhan pemimpin mereka dan sejumlah pendukung kriminalnya," kata seorang pembawa acara di televisi Al-Masirah yang dikontrol Houthi seperti dikabarkan The Telegraph.
Menyusul pemberitaan itu, foto dan video kematian Saleh beredar di media sosial. Di foto nampak kepala Saleh terluka. Jenazah Saleh diarak oleh pejuang Houthi dengan cara yang sama seperti saat jenazah Muammar Gaddafi diarak pemberontak Libya pada tahun 2011.
Namun menurut Telegraph, "tidak ada konfirmasi resmi" dari Partai Kongres Rakyat yang dipimpin Saleh, terkait kabar kematian itu.
Saleh digulingkan dari tampuk kekuasaan pada 2012. Ia bersama para pendukungnya pernah bersama-sama kelompok Houthi melawan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional--dan didukung Koalisi Arab di bawah pimpinan Arab Saudi.
Namun pada dua pekan lalu keduanya pecah kongsi. Perpecahan ini berlanjut pada peperangan terbuka di antara kedua kelompok.
Pertarungan di ibukota Yaman telah meningkat. Menurut Komite Palang Merah Internasional, jumlah korban tewas akibat peperangan diperkirakan mencapai 125 orang dan 238 lain cedera dalam enam hari terakhir.