Menuju konten utama

Tanggapan Kapolri Terkait Kenapa Aksi Teror Bom Terjadi di Surabaya

"Kenapa aksinya di Surabaya? Karena mereka menguasai daerah ini," ujar Kapolri Tito

Tanggapan Kapolri Terkait Kenapa Aksi Teror Bom Terjadi di Surabaya
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa Surabaya dipilih sebagai tempat tujuan teror jaringan pelaku teror bom Jemaah Anshorut Daulah (JAD) dikarenakan mereka menguasai daerah tersebut.

"Kenapa aksinya di Surabaya? Karena mereka menguasai daerah ini," ujar Kapolri Tito, Senin (14/5/2018) dilansir Antara.

Tito mengemukakan, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018), yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya.

Menurut Tito, aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo ini merupakan reaksi balasan dari kelompok JAD karena beberapa pimpinannya ditangkap pihak kepolisian. Salah satunya Aman Abdurahman dan Zainal Ansori.

"[Penahanan] ini membuat kelompok-kelompok jaringan JAD di Jatim memanas dan ingin melakukan pembalasan," kata Kapolri.

Polisi telah menangkap 5 orang yang diduga pelaku teror bom tersebut, termasuk Budi Satrio, pimpinan nomor dua serangan ini selain Dita Oeprianto, yang melakukan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya.

"Ada bom pipa yang meledak, kemudian tim melakukan sisa pengejaran, sampai subuh tadi, ada 5 orang ditangkap, termasuk Budi Satrio, tokoh nomor dua setelah Dita, ditembak mati," ujar Kapolri Tito melalui rilis pers, Senin (14/5/2018).

Tito mengatakan saat menangkap lima orang tersebut ditemukan bom yang sama berjenis bom pipa. Bom jenis ini juga ditemukan di TKP tiga gereja di Surabaya yang menjadi lokasi peledakan bom pada Minggu pagi.

Kelompok JAD Surabaya ini menggunakan bom dengan triacetone triperoxide (TATP) Bahan peledak ini sangat dikenal di kelompok ISIS yang didapat dengan bahan yang gampang diperoleh dan diramu.

"Bahan triacetone triperoxide yang dikenal di kelompok ISIS, Suriah, Irak dan disebut 'the mother of satan', karena daya ledaknya tinggi dan sangat sensitif," tuturnya.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani