Menuju konten utama

Hasyim Muzadi Berwasiat Ingin Dingajikan Penghafal Al Quran

Semasa hidup Hasyim Muzadi pernah mengutarakan ingin dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Hikam Depok karena seluruh santrinya merupakan penghafal Al Quran.

Hasyim Muzadi Berwasiat Ingin Dingajikan Penghafal Al Quran
Sejumlah santri dan pelayat melakukan salat jenazah KH Hasyim Muzadi di Pondok pesantren Al Hikam, Cenggerayam, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/3). Salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tersebut meninggal dunia di Malang pada Kamis (11/3) pagi, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah sakit Lavalette-Malang selama tiga hari karena kesehatannya memburuk. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto.

tirto.id - Mantan Ketua Tanfidziyah PBNU KH Hasyim Muzadi sebelum wafat pada Kamis (16/3/2017) pukul 6.15 WIB, pernah berwasiat makamnya sering dingajikan oleh santri penghafal Al-Quran di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok Jawa Barat.

Wasiat Hasyim Muzadi itu disampaikan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melayat di rumah duka di Pondok Pesantren Al-Hikam Jalan H Amat Kelurahan Kukusan Beji Depok.

Menurut sahabat dekat almarhum itu, Hasyim Muzadi semasa hidup pernah mengutarakan ingin dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Hikam Depok karena seluruh santrinya merupakan penghafal Al Quran.

"Walaupun awalnya Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, tapi beliau ingin dimakamkan di sini karena ingin mendengarkan bacaan Quran para santrinya," kata Khofifah.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU itu mengatakan pondok pesantren Al-Hikam memang mensyaratkan santrinya bisa menghafal Al-Quran pada saat pendaftaran. Dia menjelaskan santri Ponpes Al-Hikam Depok dididik untuk menjadi calon pemimpin masyarakat yang hafal Al-Quran.

Setiap tiga bulan sekali, kata Khofifah, kyai-kyai muda dihadirkan untuk memberi ceramah bagi santri Ponpes Al-Hikam untuk memberikan pandangan dan pengetahuan terbaru terkait berbagai persoalan.

Selain itu, sebelum santri diwisuda diwajibkan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengajar pada pondok pesantren jaringan Al-Hikam di daerah pedalaman dan terpencil di seluruh wilayah Indonesia.

"Mereka adalah calon pemimpin masyarakat, maka mereka harus mengenali masyarakatnya dengan berbagai persoalannya," kata Khofifah. Mensos mengatakan dirinya merupakan salah satu yang diajak almarhum dalam membentuk format pendidikan tersebut.

Seperti diwartakan Antara, saat ini tenda-tenda besar untuk keperluan prosesi pemakaman sudah didirikan di komplek Ponpes Al-Hikam. Tempat pemakaman juga masih dalam proses galian.

Berbagai karangan bunga duka cita juga berjajar di sepanjang jalan komplek Pondok Pesantren Al-Hikam tepat di depan rumah duka. Beberapa tokoh yang mengirim karangan bunga antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, keluarga besar Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Pimpinan KPK, mantan Mendikbud Anies Baswedan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait HASYIM MUZADI atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH