tirto.id - Seorang sumber resmi Iran mengatakan kepada Reuters, seperti dilaporkan Antara, bahwa petahana Presiden Iran Hassan Rouhani unggul telak terhadap pesaing utamanya Ebrahim Raisi pada pemilihan presiden negara ini.
Dalam briefing kepada wartawan, pejabat kementerian dalam negeri Ali Asghar Ahmadi juga menggarisbawahi keunggulan Rouhani yang dikonfirmasi akan memberikan masa jabatan kedua untuk ulama pragmatis yang berusaha memperbaiki hubungan dengan dunia itu.
"Selesai sudah, Rouhani pemenangnya," kata sumber tadi sembari meminta namanya tidak disebutkan.
Menurut si sumber, Rouhani mendulang 21,6 juta suara dari Pilpres pada Jumat (19/5/2017) kemarin, sedangkan Raisi mengumpulkan 14 juta suara, dari total 37 juta suara yang sudah dihitung. Empat juta suara masuk lainnya masih dihitung.
Sementara itu, Ahmadi dari kementerian dalam negeri, menyatakan dari 25 juta suara sah yang sudah dihitung, Rouhani mengumpulkan 14,169 juta suara, sedangkan Raisi 10,125 juta suara.
Dia menyatakan ada 40 juta suara masuk pada Pilpres kali ini yang mengartikan tingginya tingkat partisipasi yang tinggi mencapai 70 persen atau hampir sama dengan Pemilu 2013.
Tingginya partisipasi pemilih ini menguntungkan Rouhani.
"Mobilisasi besar-besaran kelompok garis keras dan prospek Raisi memenangkan Pemilu membuat banyak orang yang akhirnya memberikan suara," kata Nasser, wartawan berusia 52 tahun seperti dikutip Reuters.
Rouhani (68), ulama moderat yang mempelopori kesepakatan nuklir dengan negara-negara adidaya pada 2015, menggambarkan pemilu tersebut membingkai pilihan antara kebebasan sipil yang lebih besar dengan "ekstremisme".
Namun dia menghadapi persaingan ketat dari ulama garis keras Ebrahim Raisi (56), yang menempatkan diri sebagai pembela kaum miskin dan menyerukan sikap lebih keras terhadap Barat.
Sementara, menurut Ahmadi hasil resmi Pemilu akan diumukan segera hari ini, Sabtu (20/5/2017).
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra