Menuju konten utama

Hasil Timnas U-16 Indonesia vs Iran di AFC U-16: Skor Akhir 2-0

Pertandingan Grup C Piala AFC U-16 antara Timnas U-16 Indonesia vs Iran berakhir dengan skor 2-0.

Hasil Timnas U-16 Indonesia vs Iran di AFC U-16: Skor Akhir 2-0
Pesepak bola Indonesia U-16 Amirudin Bagus Kahfi Alfikri melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Malaysia U-16 pada laga semifinal Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/8/2018). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Pertandingan Timnas U-16 Indonesia vs Iran dalam lanjutan Grup C Piala AFC U-16 di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Malaysia, Jumat (21/9/2018) berakhir dengan skor 2-0. Pemain bersaudara, Amiruddin Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa mencetak masing-masing satu gol yang memastikan kemenangan Garuda Asia.

Hasi ini membuat Indonesia untuk sementara memuncaki Grup C, dengan tiga poin. Indonesia menjadi tim Grup C pertama yang meraih poin. Satu laga gameweek pertama lain di grup ini yang mempertemukan Timnas U-16 Vietnam vs India baru akan dihelat Jumat (21/9/2018) malam nanti.

Dalam laga yang berlangsung cepat, kedua kesebelasan berupaya mengandalkan serangan dari sektor sayap. Timnas U-16 Indonesia tampil dengan formasi 4-3-3. Amiruddin Bagus Kahfi masih jadi tumpuan lini depan, bersama pemain sayap enerjik Supriadi dan Amanar Abdillah. Lini tengah dikomandoi David Maulana, yang menyeimbangkan pergerakan Andre Oktaviansyah serta Brylian Aldama.

Pada pos penjaga gawang, pelatih Fakhri Husaini memberikan kepercayaan pada Ernando Ari. Ia dibantu perannya oleh empat bek: Bagas Kaffa, Fadhillah, Komang, serta Yudha Febrian.

Di lain kubu, Iran memperpadat lini tengah. Skema 4-2-3-1 jadi andalan pelatih. Amir Jafari tampil sebagai target-man, yang mendapat bantuan dari Yasin Salmani, Mahdi Sayedi, serta Reza Sakhiboo.

Garuda Asia Unggul Cepat

Serangan sayap Indonesia membuahkan hasil lebih dulu, saat laga baru berlangsung empat menit. Umpan tarik yang dikirimkan Muchammad Supriadi dari sektor kiri dituntaskan dengan baik oleh Amiruddin Bagus Kahfi. Lewat gerakan sekali tendang, Bagus membidikkan bola ke gawang sekaligus mempecundangi kiper Amirhossein Nikpour. Skor 1-0.

Iran seolah berupaya menunjukkan jika mereka tak datang untuk kalah. Hanya berselang dua menit, sebuah umpan silang dari sayap kanan dituntaskan Amir Jafari yang berdiri bebas di kotak penalti. Yasin Salmani membidikkan bola ke sisi kanan gawang dengan sundulan. Beruntung karena kiper Indonesia, Ernando Ari tampil apik. Ia menjatuhkan badan ke arah bola, sekaligus mencegah terjadinya gol.

Usai peluang emas tersebut, laga berlangsung lebih tenang. Upaya permainan terbuka diperagakan kedua kubu, namun tiada peluang matang lain hingga laga melewati 20 menit.

Peluang lantas hadir untuk kubu Indonesia pada menit 24. Berawal dari one-twopass para penggawa Garuda Asia di sayap kanan, bola dikirimkan kepada Bagus Kahfi yang berdiri di depan kotak penalti. Melihat adanya ruang tembak, Bagus lantas melepaskan tendangan keras dengan kaki kanannya. Bole meluncur deras, tetapi melebar tipis di kiri gawang.

Iran kembali memberikan respons, tepatnya menit 27. Amir Jafari mengarahkan bola dengan tendangan keras ke sudut kiri atas gawang. Indonesia terselamatkan dari kebobolan karena dengan reflek cepatnya, Ernando melakukan penyelamatan gemilang.

Tujuh menit jelang babak pertama, Indonesia hampir memperlebar keunggulan. Umpan terobosan Amanar Abdillah meluncur ke depan kotak penalti. Muhchammad Supriadi mampu mengejarnya dan hampir saja melepaskan tendangan, namun Amirhossein Nikpour bergerak lebih cepat. Sang penjaga gawang menyapu bola, sehingga Supriadi gagal melakukan penyelesaian akhir ke pertahanan Iran yang memang sudah tak dijaga satu pun pemain.

Iran lantas melakukan pergantian penting Hossein Hajizadeh dimasukkan untuk menggantikan Mahdi Seyedi. Pergantian ini hampir berujung petaka bagi Indonesia. Dua menit jelang turun minum Garuda Asia hampir kebobolan. Hajizedeh melepaskan tendangan keras dari sektor kiri kotak penalti. Bola meluncur cepat dan akurat ke sudut kiri atas gawang. Lagi-lagi, Ernando melakukan penyelamatan apik. Ia menepis bola ke luar lapangan. Sekaligus mengamankan gawang Indonesia dari ancaman gol.

Ernando kembali melakukan penyelamatan di detik-detik akhir jelang paruh waktu. Ia menjatuhkan badan ke arah kanan sekaligus menggagalkan peluang kedua Hajizadeh yang tercipta hanya dalam kurun lima menit. Skor pun tetap 1-0 hingga wasit meniup peluit tanda turun minum.

Menjauh di Ujung

Tiga menit babak kedua berlangsung, Indonesia yang banyak ditekan pada akhir paruh pertama berupaya menyerang langsung. Memaksimalkan sebuah umpan sepak pojok kiriman Yudha Febrian, Muchammad Supriadi melepaskan tendangan voli dari dalam kotak penalti. Patut disayangkan karena bola hasil sepakan sang winger melebar tipis di kanan gawang.

Indonesia kembali mendapat momentum saat lini belakang Iran melakukan blunder di menit ke-52. Kegagalan menyapu bola membuat si kulit bundar yang mengalir liar jatuh ke kaki Amiruddin Bagus Kahfi. Tanpa berlama-lama, Bagus lantas menusuk ke muka gawang untuk berhadapan langsung dengan Amirhossein. Bola hasil sepakan akhir Bagus memang mengecoh sang kiper, namun hasilnya masih menyamping di kanan gawang.

Momentum kembali hadir, tepat saat laga melewati dua per tiga waktu. Adala kapten tim David Maulana yang kali ini nyaris mencatatkan namanya di papan skor. Dari luar kotak penalti, David melepaskan tendangan keras dengan kaki kanannya. Gol urung tercipta karena bola sekadar mengarah tepat ke pelukan Amirhossein.

Iran menyadari jika seiring berjalannya waktu mereka kian berada di bawah tekanan. Untuk menambah kreativitas, pelatih Abbas Chamanian memasukkan Amir RezaEslamtalab. Amir masuk menggantikan Alireza Bavieh.

Menjelang seperempat terakhir laga, permainan menjurus kasar. Dua pemain Indonesia, Brylian Aldama serta pencetak gol Bagus Kahfi sempat mendapat perawatan tim medis. Brylian terjatuh usai tekel keras yang dilakukan Hossein Hajizadeh, sementara Bagus terlibat benturan keras dengan gelandang lawan. Tiga pemain Iran juga mendapat perawatan medis pada waktu berbeda. Beruntung, insiden-insiden tersebut tak memaksa pergantian pemain lagi hingga menit 75. Para pemain yang terjatuh akhirnya bisa tetap melanjutkan permainan.

Dampaknya justru baru terjadi di menit 76. Iran lebih dulu mengganti pemain. Albolfazl Alizadeh terpaksa ditarik ke luar lapangan karena cedera. Pos yang ia tinggalkan lantas diisi Hossein Shaverdi. Ini merupakan pergantian terakhir yang dilakukan oleh Iran.

Indonesia pun menyusul dengan dua pergantian beruntun. Muchammad Supriadi yang ditandu ke luar lapangan digantikan oleh Muhammadd Salman pada menit 78. Di saat yang sama, Fakhri Husaini memasukkan striker Sutan Zico untuk menggantikan pemain sayap Amanar Abdillah.

Terlepas dari berbagai cedera, keputusan Fakhri memasukkan Zico untuk menggantikan Amanar seolah mengubah pendekatan serangan Garuda Asia. Zico tidak diplot sebagai pemain sayap, namun mendapat peran sebagai ujung tombak terdepan. Sementara posisi sayap diisi oleh Bagus Kahfi yang digeser dari tugas sebelumnya sebagai ujung tombak.

Strategi ini cukup efektif untuk menyulitkan lini belakang Iran yang sudah tampak kelelahan. Tiga peluang beruntun didapat Indonesia hanya dalam kurun 10 menit. Peluang pertama tercipta lewat kaki Bagus Kahfi. Usai melwati kiper lawan, Bagus hampir mencetak gol kedua, namun keseimbangan yang kurang membuat bola tendangan akhir Bagus tak mengarah akurat ke gawang yang sudah kosong.

Menyusul berikutnya adalah peluang dari Yudha Febrian dan dan Andre Oktoviansyah. Yudha melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti yang melebar tipis di kanan gawang. Sementara Andre membidikkan bola lewat tendangan spekulasi yang sayangnya dapat ditangkap dengan mudah oleh Amirhossein.

Iran bukannya diam saja. Mereka sempat membalas lewat dua peluang beruntun dari Hossein Shaverdi di penghujung laga. Peluang pertama lahir di menit ke-86, saat tendangan spekulasi sang pemain cadangan dapat dihalau Ernando. Tiga menit kemudian, Ernando kembali jadi momok yang menghalani Shaverdi mencatatkan namanya di papan skor. Ia memblok bola di kaki Shaverdo yang nyaris berujung gol.

Harapan Iran meraih poin akhirnya pupus di masa injury time. Terpatnya di menit 91. Bagas Kaffa giliran mencatatkan namanya di papan skor. Saudara kembar pencetak gol pertama Indonesia--Bagus Kahfi--ini melewati dua pemain lawan dan mengecoh kiper lawan dengan sepakan tenang ke sudut kanan bawah gawang. Skor menjadi 2-0 dan bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain Timnas U-16 Indonesia vs Iran

Timnas Indonesia U-16: Ernando Ari Sutaryadi; Bagas Kaffa, Fadhillah Nur Rahman, Komang Teguh, Yudha Febrian; Andre Oktaviansyah, Brylian Aldama (Talouhu '92), David Maulana; Amanar Abdillah (Sutan Zico '78), M Supriadi (Muhammad Salman '78), Bagus Kahfi.

Timnas U-16 Iran: Amirhossein Nikpour; Amirhossein Azizi, Mohammad Amin Hazbavi, Pouria Teymori, Abolfazl Alizadeh (Hossein Shaverdi '76); Amir Shabani, Alireza Bavieh (Amir RezaEslamtalab '62), Mohammad Reza Shakibkhoo, Mahdi Seyedi (Hossein Hajizadeh '42), Yasin Salmani; Amir Jafari.

Baca juga artikel terkait PIALA AFC U-16 2018 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan