tirto.id - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi wakil Indonesia pertama yang berhasil lolos ke perempat final Hong Kong Open 2018. Pada laga putaran kedua yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Kamis (15/11/2018) siang, mereka mengalahkan ganda putra Taiwan, Liao Min Chuna/Su Ching Hen.
Berdasarkan pantauan dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), pasangan peraih perak perorangan Asian Games 2018 itu menyudahi permainan lawannya dalam 34 menit melalui permainan dua set dengan skor 21-12, 21-13.
Kemenangan ini sekaligus membayar tuntas kekalahan Fajar/Rian pada putaran pertama Fuzhou China Open 2018, pekan lalu. Kendati begitu, untuk catatan pertarungan, Liao/Su masih unggul dengan dua kemenangan dari tiga pertemuan.
Fajar/Rian yang diunggulkan di tempat ke-8, tak menjumpai kendala berarti pada gim pertama. Usai mengakhiri interval 11-5, mereka konsisten memimpin sampai akhir pertandingan, sebelum menambah empat angka beruntun saat diakhiri 21-12. Namun, situasi berbeda pada gim berikutnya.
Liao/Su memberikan perlawanan sengit pada awal set dan mampu mengimbangi permainan hingga kedudukan berimbang 9-9. Namun, setelah itu mereka gagal mengontrol keadaan dan kehilangan tujuh angka beruntun, yang mengakibatkan Fajar/Riang memimpin jauh 16-9.
Kendati mampu memperpendek selisih angka menjadi 18-13, tapi upaya keras ganda Taiwan tak berbuah hasil saat set ini diakhiri Fajar/Rian 21-13.
Adapun lawan Fajar/Rian pada perempat final Jumat (16/11) besok, adalah pemenangan laga antara Attri Manu/Reddy B. Sumeeth (India) vs Lee Jhe-Huei/Lee Yang (Taiwan), yang dijadwalkan bertanding pada Kamis malam.
Sebelum melaju ke putaran kedua, Fajar/Rian menundukkan pasangan Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan skor 25-23, 21-19 pada laga pertama, Rabu (14/11).
Indonesia pada jadwal putaran kedua Hong Kong Open 2018 hari ini memiliki 10 wakil yang bertarung untuk memperebutkan tiket ke perempat final. Selain Fajar/Rian, sektor ganda putra juga diwakili oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Editor: Ibnu Azis