tirto.id - Hasil final Liga Champion 2023 tadi malam Manchester City vs Inter Milan ditutup dengan skor akhir 1-0 di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki pada Mingu 11 Juni 2023. Gol tunggal Rodri (68') menjadi kunci City juara UCL pertama kalinya dalam sejarah, sekaligus memastikan The Citizens treble winners menyamai rekor Manchester United pada 1999.
Hasil final UCL 2023 tadi malam memang jadi puncak perjuangan Manchester City sepanjang musim 2022/2023. The Citizens sebelumnya sudah mengawinkan 2 gelar domestik, yaitu Liga Inggris 2023 dan Piala FA 2023. Kini, City menggasak Inter di final UCL dan membuat Pep Guardiola merasakan treble kedua sepanjang kariernya setelah Barcelona 2009.
Hasil final City vs Inter semalam menunjukkan keunggulan Manchester Biru di atas uletnya sang lawan. Dari segi penguasaan bola, UEFA mencatat pasukan Pep Guardiola unggul 58 persen berbanding 42 persen.
Sementara itu, dari jumlah tembakan, City hanya melepaskan 7 percobaan (4 tepat sasaran). Sebaliknya, Inter 15 kali menembak dengan 5 mengarah gawang.
Bagi City, ini jadi penebusan atas cedera yang menimpa Kevin De Bruyne (36'). Sebaliknya, bagi Inter, misi mereka untuk menunggu juara UCL keempat kalinya masih menunggu waktu yang lama. Terakhir kali Nerazzurri pemenang Liga Champions adalah pada 2010, era Jose Mourinho.
Hasil Final Liga Champion 2023 Tadi Malam City vs Inter 1-0
Dalam pertemuan kompetitif pertama Manchester City vs Inter Milan di Eropa, Pep Guardiola memutuskan untuk bertahan dengan skema uniknya 3-4-2-1. John Stones dipasang sebagai pivot ganda bersama Rodri. Sementara itu Manuel Akanji diplot sebagai bek kanan, sedangkan Kyle Walker di bangku cadangan.
Selebihnya Manchester City memasang starting XI yang sama, termasuk Erling Haaland yang sepanjang 45 emnit awal kesulitan menembus pertahanan baja Inter, dan playmaker De Bruyne yang harus mengakhiri laga lebih cepat.
Inter Milan yang punya skuad kalah gemerlap, menyusun formasi standar Simone Inzaghi 3-5-2. Para pemain kunci yang tak masuk starting XI di laga pemungkas kontra Torino di Serie A, mulai dari Francesco Acerbi, Nicolo Barella, Federico Dimarco, hingga penyerang veteran Edin Dzeko, turun sejak awal. Inter memang memilih defensif sejak awal.
Dengan aliran bola yang lancar mengalir di antara kaki-kaki pemain Manchester City pada babak pertama, mereka kesulitan untuk mencari celah. The Citizens hanya melepaskan 4 tembakan dalam paruh tersebut, 2 di antaranya tepat sasaran dengan expected goals (xG) hanya 0,40.
Peluang terbaik City di babak pertama terjadi ketika umpan De Bruyne mencapai Haaalnd, lantas sang penyerang Norwegia mengirim tembakan kaki kiri. Kiper Inter, Andre Onana, menggunakan badannya untuk menghalangi laju bola. Selebihnya, semua upaya City bisa dinetralkan.
Menit 36, De Bruyne harus menyerah tak kuat lagi menahan cedera. Ia digantikan Phil Foden. Ini pukulan telak bagi City yang musim ini terbantu oleh total 24 assist sang gelandang Belgia. Inter tampak puas meredam The Citizens di babak pertama, hingga turun minum situasi tak berubah 0-0.
Awal paruh kedua, Manchester City tetap lebih banyak menguasai bola hingga 60 persen. The Citizens sempat nyaris kebobolan ketika Manuel Akanji melakukan back pass lemah pada menit 59. Lautaro Martinez menyerobot bola dan tinggall berhadapan satu lawan satu dengan Ederson. Namun, tembakannya mentah.
Drama yang ditunggu terjadi pada menit 68. Bermula dari umpan terobosan Akanji yang diambil Bernardo Silva, sang gelandang Portugal mengirim bola ke ruang kosong di kotak penalti. Rodri muncul dari belakang dengan tembakan kencang dan presisi khasnya ke sudut kiri gawang Inter. Skor 1-0.
Gol itu tidak membuat perjalanan Manchester City lebih mudah. Sebaliknya, Inter yang tinggal memiliki sekitar 20 menit, mengamuk. Ada tandukan Dimarco yang hanya mengenai mistar gawang, diikuti dengan tembakan kencang Romelu Lukaku --menggantikan Dzeko-- yang masih mengarah ke Ederson.
Belum cukup, Simone Inzaghi menyuntikkan Robin Gosens dan Raoul Bellanova ke lapangan. Ini ditambah Henrikh Mkhitaryan dan Daniele D'Ambrosio demi mencari jalan lain. Inter tidak kunjung menemukan gol, sedangkan waktu terus bergulir.
Menit 88, cut back Rosin Gosens via tandukan mengarah kepada Lukaku yang tinggal berhadapan dengan Ederson. Sang penyerang mengirim sundukan yang dari jarak sedekat itu dihentikan Ederson, lantas dibuang Ruben Diaz.
Pencetak Gol: Rodri 68'
MANCHESTER CITY (3-2-4-1): Ederson; Manuel Akanji, Ruben Dias, Nathan Ake; John Stones, Rodri; Bernardo Silva, Kevin De Bruyne (Phil Foden 36'), Ilkay Gundogan, Jack Grealish; Erling Haaland
INTER MILAN (3-5-2): Andre Onana; Matteo Darmian (Daniele D'Ambrosio '84), Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni (Robin Gosens 74'); Denzel Dumfries (Raoul Bellanova 76'), Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Hakan Calhanoglu (Henrikh Mkhitaryan 84'), Federico Dimarco; Edin Dzeko (Romelu Lukaku 57'), Lautaro Martinez.
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya