tirto.id - Badan Arbitase Olahraga Dunia (CAS) mulai mempelajari banding yang diajukan Manchester City terkait sanksi larangan bermain di kompetisi Eropa oleh UEFA selama dua tahun. Hasil banding tersebut diharapkan sudah dapat diumumkan pada awal bulan Juli 2020.
Dilansir Goal juara Liga Inggris dalam dua musim terakhir itu berusaha untuk membatalkan hukuman yang diberikan oleh UEFA. The Citizens sebelumnya mendapat hukuman larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua musim, dimulai pada 2020-2021, dan denda sebesar 30 juta Euro.
Hukuman terhadap Manchester City dijatuhkan karena klub milik Sheikh Mansour ini dianggap melanggar Financial Fair Play. Pelanggaran yang dilakukan berupa rekayasa laporan keuangan supaya tetap dapat mendatangkan pemain meski keuangan klub mengalami defisit.
Rekayasa keuangan tersebut terus dilakukan oleh Manchester City dari medio 2012 sampai 2016 saat mereka berupaya menjadi kekuatan baru di sepak bola Inggris dan Eropa. Kendati demikian, pihak klub terus membantah tudingan tersebut.
Jika The Citizens tidak dapat berkompetisi di Eropa, hal ini dapat memengaruhi internal klub, terutama masa depan pemain bintang dan pelatih mereka. Eksodus pemain pun bisa saja di alami klub yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut.
Di lain pihak, Pep Guardiola selaku Pelatih Manchester City mengaku akan menghormati kontraknya dengan klub. Ia pun mengaku akan berusaha untuk mempertahankan level permainan tim selama mungkin.
"Saya tidak akan meninggalkan Manchester City, kecuali manajemen klub memecat saya. Kami akan melihat bagaimana proses banding ini berjalan, dan kami akan fokus pada hal-hal yang mesti kami lakukan," kata Pep Guardiola, dikutip dari Goal.
"Saya ingin tetap membantu klub ini mempertahankan level permainan mereka. Bukan hanya karena saya bekerja untuk klub ini, tetapi saya juga ingin membuat orang-orang yang mendukung Manchester City bangga dengan klub ini," tambah dia.
Namun, kontrak pelatih asal Spanyol itu sendiri akan berakhir pada musim panas 2021. Seandainya banding Manchester City ke CAS gagal, dan The Citizens tidak dapat tampil di kompetisi Eropa, dia pun bisa saja meninggalkan klub setelah kontraknya berakhir.
Bahkan, nama Pep Guardiola, sudah masuk dalam bursa calon pelatih Juventus dan sejumlah klub lain yang menginginkannya. Dengan track record-nya yang tidak terlalu lama menangani sebuah klub, bukan tidak mungkin eks pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu akan meninggalkan klub setelah kontraknya berakhir.
Selain terancam kehilangan pelatih, Manchester City juga bisa kehilangan pemain-pemain bintangnya. Terlebih, para pemain yang belum pernah merasakan gelar juara kompetisi Eropa.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis