tirto.id - Hari Gunung Internasional bakal diperingati Sabtu, 11 Desember 2021 dengan mengusung tema "Wisata Gunung Berkelanjutan".
Kata PBB, pariwisata berkelanjutan ini dapat berkontribusi untuk menciptakan pilihan mata pencaharian alternatif atau tambahan bagi warga, pengentasan kemiskinan dan inklusi sosial.
Selain itu, menurut PBB, hal ini juga untuk melestarikan warisan alam, budaya dan spiritual, untuk mempromosikan kerajinan lokal dan merayakan banyak praktik tradisional dengan festival lokal.
Wisata gunung menarik sekitar 15 hingga 20 persen dari pariwisata global. Pariwisata, bagaimana pun, adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Hal ini memengaruhi sektor ekonomi, mata pencaharian, layanan publik, dan peluang di semua benua. Di pegunungan, pandemi semakin memperparah kerentanan komunitas pegunungan.
Krisis ini bisa diubah sebagai peluang untuk memikirkan kembali pariwisata gunung dan dampaknya terhadap sumber daya alam dan mata pencaharian.
Sehingga untuk mengelolanya harus dengan lebih baik, dan memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih tangguh, hijau, dan inklusif.
Dalam beberapa bulan mendatang, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), akan menyiapkan materi komunikasi terkait wisata gunung dalam enam bahasa, yang akan tersedia di situs webnya.
Sejarah Hari Gunung Internasional
Sejarah peringatan Hari Gunung Internasional berawal dari 1992 ketika diadopsinya Chapter 13 of Agenda 21 “Managing Fragile Ecosystems: Sustainable Mountain Development” di Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan.
Selanjutnya, seiring meningkatnya perhatian betapa pentingnya gunung bagi makhluk hidup, Majelis Umum PBB mendeklarasikan 2002 sebagai Tahun Pegunungan Internasional PBB.
Pada kesempatan tersebut, Majelis Umum PBB juga menetapkan 11 Desember, mulai tahun 2003 dan seterusnya, diperingati sebagai “Hari Gunung Internasional”.
FAO ditunjuk sebagai koordinator untuk persiapan dan peringatan Hari Gunung Internasional dan diberi mandat untuk memimpin pelaksanaannya di tingkat global.
The Water and Mountains Team dari FAO bertanggung jawab untuk mengoordinasikan proses peringatan hari internasional ini.
Manfaat Gunung
Gunung memiliki manfaat sebagai sumber air, makanan dan energi. Lebih dari setengah populasi dunia mendapat manfaat dari sumber daya gunung.
Berikut 5 manfaat penting gunung dikutip dari We Forum:
1. Tiga belas persen populasi dunia tinggal di pegunungan. Gunung menyediakan sumber daya dan makanan untuk 915 juta orang yang tinggal di sekitarnya.
Dari 915 juta orang tersebut, 90 persen di antaranya berada di negara berkembang dan 1 dari 3 di antaranya rawan pangan. Selain itu, masih ada manfaat tidak langsung lainnya dari gunung bagi miliaran orang di dunia.
2. Banyak gunung telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan cagar biosfer, karena memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati.
Pegunungan juga menampung 25 persen keanekaragaman hayati dunia di darat, dan merupakan rumah bagi spesies yang sangat terspesialisasi yang tidak akan bertahan hidup di tempat lain.
3. Jagung, kentang, barley, sorgum, quinoa, tomat dan apel - enam dari 20 spesies tanaman yang memasok sebagian besar makanan dunia - berasal dari daerah pegunungan.
Banyak makanan bernilai tinggi dan berkualitas tinggi juga diproduksi oleh masyarakat pegunungan, seperti kopi, kakao, madu dan rempah-rempah sehingga meningkatkan mata pencaharian dan meningkatkan ekonomi lokal.
4. Hampir sepertiga hutan dunia dapat ditemukan di daerah pegunungan, yang berisi beragam jenis pohon khusus yang tidak dapat bertahan hidup di dataran rendah.
Selain menyediakan rumah dan mendukung ekosistem yang unik, pohon-pohon ini memainkan peran penting dalam mengatur iklim regional.
Selain itu, manfaat lainnya yaitu menyerap air hujan dalam jumlah besar, serta penting untuk mencegah erosi, tanah longsor dan runtuhan batu.
5. Sebagian besar air tawar dunia berasal dari pegunungan: kota-kota termasuk Melbourne, Nairobi, New York, Rio de Janeiro dan Tokyo bergantung pada pegunungan untuk air bersih.
Air ini juga penting dalam produksi tenaga air. Beberapa negara bergantung hampir secara eksklusif pada daerah pegunungan untuk pembangkit listrik tenaga air.
Editor: Iswara N Raditya