tirto.id - PT Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan Honda Genio, skuter matik (skutik) hasil perkawinan silang beat dan scoopy. Skutik ini dibekali generasi terbaru mesin berselinder 110 cc.
“Ada tiga konsep yang membuat Honda Genio berbeda dengan yang lain. Pertama, desainnya casual dan fashionable sesuai tren generasi muda saat ini,” jelas Presiden Direktur AHM Toshiyuki Inuma.
"Ukuran bodi yang compact, cocok untuk pria maupun wanita, serta kondisi jalan yang padat. Performa serta ragam fiturnya lengkap sesuai yang diharapkan konsumen. Semua itu dibungkus dengan harga yang terjangkau."
Harga
Honda Genio dipasarkan dengan dua tipe, CBS dan CBS-ISS dengan total 11 varian warna yang stylish serta casual sesuai dengan trend generasi muda saat ini.
Tipe CBS yang dibanderol dengan harga Rp17,2 juta (On The Road Jakarta) ini tersedia dalam lima warna, yakni biru-putih, Merah, hitam, hitam-merah, dan silver.
Tipe CBS-ISS dibanderol dengan harga Rp17,7 juta (On The Road Jakarta), mendapat enam pilihan warna, yakni hitam-merah, purih-biru, putih-merah, putih, hitam, dan hitam matte sebagai varian spesial.
Desain dan Teknologi
Sasaran utama Honda Genio adalah anak muda sehingga modelnya terlihat sederhana dan casual. Dimensi compact, ideal untuk pengendaraan di padatnya lalu lintas. Step floor yang luas menunjang jarak jok dengan tanah 740mm mendukung fleksibilitas pengendara .
Teknologi lampu depan, lampu belakang, serta lampu sein Honda Genio sudah menggunakan LED yang memberikan pencahayaan optimal dan meberikan image modern.
Panelmeter digital yang terdapat pada Honda Genio menyajikan berbagai informasi seperti penunjuk kecepatan, odometer, bahan bakar, dan indicator ECO.
Penggunaan rangka baru eSAF (enchanced Smart Arhitecture Frame). Teknologi rangka baru Honda yang pertama kali diimplementasikan di Indonesia membuat Honda Genior lebih ringan, dan nyaman dikendarai
Selain itu, terdapat fitur penunjang pada Honda Genio, seperti ruang penyimpanan besar berkapaitas 14 liter untuk menyimpan barang kebutuhan harian, dalam bagasi juga terdapat power charger untuk mengisi ulang baterai gadget bagi kebutuhan utama generasi muda masa kini.
Fitur secure key shutter juga menunjang keamaan, fitur ini dilengkapi tombol pembuka jok yang praktis, brake lock, sistem pengereman combi brake, dan side stand switch yang memastikan keamanan pengguna.
Mesin dan Rangka Baru
Dilansir dari astra-honda, Honda Genio menggunakan mesin baru, generasi termutakhir mesin eSP (enhanced Smart Power) 110cc SOHC dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI.
Tenaga maksimal mesin ini mencapai 6,6 kW @ 7.500 rpm, dan torsi puncak di 9,3 Nm @ 5.500 rpm. Kemampuan ini sanggup membuat Honda Genio lebih responsif saat berakselerasi.
Skutik baru ini mampu menempuh jarak 0-200 meter hanya dalam 12,4 detik. Kecepatan maksimalnya mampu menyentuh 94 km/ jam. Teknologi baru ini juga membuat mesin SP Honda Genio lebih irit penggunaan bahan bakar.
Berdasarkan hasil tes internal dengan metoda ECE R40, konsumsi bahan bakar menunjukkan angka 59,1 km/liter (fitur ISS on) sehingga mampu menempuh jarak hinga 248 km dalam sekali pengisian penuh bahan bakar. Mesin generasi terbaru ini juga memastikan hasil pembakaran yang ramah lingkungan dengan standar emisi Euro 3.
ACG starter melengkapi kemampuannya agar tetap halus saat mesin dinyalakan. Fitur ini bergandengan dengan ISS (Idling Stop System) khas Honda yang membuat mesin mati otomatis saat berhenti, dan menyala kembali hanya dengan memutar tuas gas.
Performa mesin didukung dengan teknologi rangka baru eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) dari Honda yang pertama kali digunakan untuk kendaraan roda dua di Indonesia.
Rangka ini menggunakan proses produksi mutakhir seperti proses press serta laser welding. Strukturnya dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas handling, sehingga sepeda motor mudah dikendarai, ringan, dan nyaman saat bermanuver.
Rangka baru ini bahkan mampu memberi pemanfaatan ruang yang semakin efisien terbukti dengan kapasitas bagasi 14 liter dan Kapasitas tangki bahan bakar 4,2 liter.
Penulis: Rani Rahayu
Editor: Yantina Debora
