Menuju konten utama

Harga Cengkih Minggu Kedua Mei 2017 Tembus Rp115 Ribu/Kg

Harga cengkih pada minggu kedua bulan Mei cukup menggiurkan, bisa tembus lebih dari Rp100 ribu/Kg. Anda tertarik bisnis ini?

Harga Cengkih Minggu Kedua Mei 2017 Tembus Rp115 Ribu/Kg
Petani menunjukkan cengkih hasil panen di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/10). Harga cengkih di tingkat petani setempat mengalami penurunan dari Rp31.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram selama sebulan terakhir ini karena masih berlangsungnya musim panen raya di sejumlah daerah penghasil yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2016 ini. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Harga cengkih terutama di daerah penghasil utama, Ternate dan Maluku Utara, beranjak naik dibanding pekan lalu dari Rp110 ribu ke Rp115 ribu/kg. Menurut para pedagang kenaikan harga cengkih ini dipengaruhi oleh permintaan dari pulau di luar Maluku masih tinggi.

Seperti dilaporkan Antara dari Maluku, para pedagang cengkih mengaku stok di tingkat petani mulai menipis karena masa panen mulai berakhir. Lantaran itu, hanya sedikit petani yang menjual cengkihnya kendati harga mulai menembus Rp115.000/kg.

"Selain stok petani sudah mulai habis, juga karena masih menunggu naiknya harga cengkih lebih tinggi," kata Gwan, pedagang cengkih di Ternate.

Selain cengkih, kata Gwan, harga biji pala kering bertahan Rp60.000/kg, fuli pala Rp120.000/kg, kopra Rp8.000/kg, dan kakao Rp20.000/kg.

Khusus harga pala dan fuli pala, diperkirakan masih akan naik karena permintaan antarpulau tetap tinggi, sedangkan stok di tingkat petani mulai berkurang karena masa panen raya telah selesai.

Salah seorang petani pala di Ternate, Sofyan, mengaku masih memiliki stok biji pala 400 kg dan fuli 50 kg, namun belum menjualnya karena menunggu naiknya harga kedua jenis komoditas andalan Malut itu.

Ia mengatakan akan menjual pala dan fuli palanya kalau harga biji pala naik minimal menjadi Rp65.000/kg dan fuli pala Rp130.000/kg.

Dengan harga seperti itu, ia mengaku sudah bisa untung setelah diperhitungkan dengan biaya produksi.

"Petani pala itu bisa sejahtera dari hasil tanamannya kalau harga biji pala kering bisa mencapai Rp100.000/kg dan fuli pala Rp200.000/kg, untuk itu kami berharap pemerintah harus mengupayakan agar harga pala dan fuli pala bisa mencapai harga itu," kata dia.

Maluku hingga saat ini masih menjadi sentra penghasil cengkih di Indonesia. Data dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menyebutkan, angka estimasi produksi cengkih dari Maluku tahun 2017 mencapai 20.598 ton. Penghasil cengkih terbesar kedua, Sulawesi Utara, angka estimasi produksi mencapai 20.404 ton pada tahun ini.

Baca juga artikel terkait MALUKU atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH