Menuju konten utama

Harga Bawang Putih Naik, Stok Impor Baru Sampai Minggu Kedua Mei

Harga bawang putih naik di wilayah DKI Jakarta. Untuk mengatasi hal ini, Pemprov DKI berupaya menambah stok bawang putih melalui impor.

Harga Bawang Putih Naik, Stok Impor Baru Sampai Minggu Kedua Mei
Sejumlah warga membeli bawang di salah satu pedagang musiman di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (24/4/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki.

tirto.id - Harga bawang putih naik memasuki bulan puasa ini di wilayah DKI Jakarta. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian [KPKP] DKI Jakarta Darjamuni menyampaikan solusi kenaikan harga ini dilakukan dengan menambah stok bawang putih melalui impor.

"Kita tunggu aja, tapi dijanjikan sekarang delapan importir sudah dapatkan. Nah, kita dari importir ini dari food station sudah mendekati untuk setiap importirnya minimal satu kontainer masuk ke kita itu udah lumayan itu," kata Darjamuni saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (6/5/2019).

Namun, ungkapnya, stok tersebut diperkirakan baru masuk pada minggu kedua bulan Mei 2019.

"Ya, kita tunggu aja. Kalau kemarin, katanya, ditargetkan minggu kedua ini Insyaallah," kata Darjamuni.

Rata-rata harga bawang putih naik dari harga stabil di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan Info Pangan, aplikasi perkembangan harga pangan yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, harga rata-rata bawang putih kini mencapai Rp65.651 untuk setiap kilogramnya.

"[Harga normal bawang putih adalah] Rp20 ribu sampai Rp30 ribu setiap kilonya," kata Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati, saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (6/5/2019).

Harga tertinggi terdapat di pasar Pasar Johar Baru yang mencapai Rp100 ribu untuk setiap kilogramnya. Harga terendah berada Pasar Baru Metro Atom, yakni Rp40 ribu per kilogram.

"Jadi memang agak sedikit bermasalah di bawang putih," kata Sri.

Di sisi lain, terkait minimnya ketersediaan bawang putih, Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi mengaku sudah mengajukan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) ke Kementerian Pertanian atau Kementan sebanyak 20 ton.

"Tahun ini kami sudah mengajukan RIPH seperti yang sudah disampaikan 20 ribu ton. Kemudian kami sudah mensubmit [menanam] semua kewajiban tanam 5 persen RIPH tahun lalu. 5 persen dari 20 ribu ton itu sudah kita tanam kurang lebih 170 hektar dan itu sudah panen di beberapa tempat seperti di Temanggung, Wonosobo, dan beberapa tempat lain," jelas Arief.

Baca juga artikel terkait HARGA BAWANG PUTIH atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri