tirto.id - Bogdan Dochev asal Bulgaria, menurut persatuan sepakbola Bulgaria, telah meninggal dunia pada usia 80 tahun. Dochev adalah hakim garis yang gagal menyadari "Gol tangan Tuhan" Diego Maradona pada pertandingan Piala Dunia 1986 antara Argentina melawan Inggris.
Seperti diwartakan Antara, Jumat (2/6/2017), pada pertandingan perempat final yang dimenangi Argentina dengan skor 2-1 itu, Maradona mencetak dua dari sejumlah gol yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah sepak bola.
Setelah mengelabui para ofisial dengan gol pertama yang menggunakan tangannya, ia menggiring bola melewati lima pemain Inggris dengan upaya solo yang sangat brilian.
Menyusul handball tersebut, tayangan-tayangan televisi memperlihatkan wasit asal Tunisia Ali bin Nasser berlari dengan lambat dari lapangan tengah dan melihat kepada Dochev. Bagaimanapun, pria Bulgaria itu tampak sama sekali tidak mengibarkan benderanya.
"Meski saya merasa ada sesuatu yang tidak biasa, pada masa itu FIFA tidak mengizinkan para asisten (wasit) untuk mendiskusikan keputusan-keputusan dengan wasit," kata Dochev kepada media Bulgaria beberapa tahun yang lalu.
"Jika FIFA mengutus wasit dari Eropa untuk memimpin pertandingan penting itu, gol pertama Maradona tidak akan disahkan," demikian ia melanjutkan.
Namun Bin Nasser memiliki sudut pandang yang berbeda dan berkata, "Saya menunggu Dochev untuk memberi isyarat mengenai apa yang sebenarnya terjadi namun ia tidak memberi sinyal untuk handball."
"Instruksi-instruksi yang diberikan FIFA kepada kami sebelum pertandingan sudah jelas, jika ada kolega yang berada di posisi yang lebih baik daripada saya, saya semestinya menghormati pandangannya."
Dochev, yang dua kali memperkuat timnas Bulgaria sebagai pemain, menyalahkan Maradona karena merusak karier perwasitan dan kehidupannya.
"Diego Maradona menghancurkan hidup saya," ucapnya. "Ia merupakan pesepakbola brilian namun orang yang kecil. Ia pendek dan sebagai seorang pribadi ia pun demikian."
Dochev, wasit papan atas Bulgaria pada 1970-an dan 1980-an, juga bertugas pada putaran final Piala Dunia 1982 serta sejumlah pertandingan kompetisi klub Eropa, termasuk leg pertama final Piala UEFA 1983 antara klub Belgia Anderlecht dan Benfica asal Portugal.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari