tirto.id - Pengguna Google Maps kini dapat mengetahui prediksi kepadatan penumpang angkutan umum lantaran peta digital ini merilis fitur baru pada Kamis (27/6/2019) waktu AS yang memungkinkan itu.
Selain prediksi kepadatan penumpang angkutan umum, Google Maps juga hadirkan fitur lain yang tak kalah menarik, yaitu prediksi jadwal bus berdasarkan informasi lalu lintas terkini.
Melalui sebuah unggahan di blog resmi Google dikutip Jumat (28/6/2019), Taylah Hasaballah dan Anthony Bertuca selaku Manajer Produk Google Maps menulis, fitur-fitur itu tersedia di aplikasi Google Maps terbaru untuk Android dan iOS.
"Mulai hari ini, Google Maps meluncurkan dua fitur baru untuk membantu Anda merencanakan perjalanan transit dengan lebih baik dan tetap merasa nyaman," tulis mereka.
Fitur prediksi kepadatan penumpang angkutan umum (crowdedness predictions) akan memberikan informasi apakah bus atau kereta penuh berdasarkan perjalanan-perjalanan sebelumnya.
Fitur itu dapat diakses dengan men-tap ikon angkutan umum saat menelusuri arah menggunakan Google Maps.
Menurut Google, fitur ini akan memberikan pilihan bagi pengguna, apakah mereka memutuskan untuk berdesakkan saat bus atau kereta penuh, atau menunggu jadwal angkutan berikutnya.
Google menganalisa bahwa kepadatan penumpang angkutan umum saat jam sibuk, yaitu pada pukul 06.00 hingga 10.00 untuk periode Oktober 2018 hingga Juni 2019.
Dalam analisanya, Google menemukan 10 kota di dunia yang memiliki kepadatan tertinggi di dunia, nomor 1 adalah Buenos Aires (Argentina), sementara posisi terakhir New York (AS). Tak ada Indonesia di daftar itu.
Sementara fitur kedua, yaitu live traffic delays untuk prediksi jadwal kedatangan bus, diperuntukkan untuk wilayah-wilayah yang belum menampilkan informasi jadwal bus dari pemerintah setempat.
"Anda sekarang dapat melihat apakah bus akan terlambat, berapa lama penundaannya, dan waktu perjalanan yang lebih akurat berdasarkan kondisi lalu lintas langsung di sepanjang rute," tulis Google.
Pengguna nantinya juga akan melihat persis titik di mana keterlambatan pada peta, yang menunya dapat dijumpai saat menelusuri arah di Google Maps.
"Anda dapat menjumpai fitur baru Google Maps di hampir 200 kota di seluruh dunia," tulis Google tanpa merinci kota-kota yang dimaksud.
Editor: Agung DH