tirto.id - Partai Golkar membuka opsi membangun poros baru di Pilkada 2018 Jawa Tengah dengan cara membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), NasDem, dan Demokrat.
"Proses itu sedang intens, kami berkomunikasi. Calonnya sedang kami cari, nanti ada kejutan-kejutan calonnya begitu," ujar Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (21/12).
Hingga kini, baru ada satu bakal calon gubernur yang dipastikan mendapat dukungan pada Pilkada 2018 Jawa Tengah. Sosok yang dimaksud adalah Sudirman Said. Bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu diusung Partai Gerindra.
Sementara Gubernur petahana Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum resmi diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada mendatang.
Nusron berkata, partainya sudah mengantongi nama-nama kandidat yang layak diusung menjadi kandidat di Pilkada Jawa Tengah. Beberapa nama yang disebut adalah Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso, Politisi PKB Marwan Jafar, dan anggota DPD RI Ahmad Muqowam.
"Kemudian ada beberapa nama Purnawirawan TNI juga ada. Kalau untuk (posisi) calon wagub untuk muncul nama seperti Pak Asep Kholbihi Bupati Pekalongan, Bu Aryanti Dewi dari Golkar, Pak Fery Kurniawan dari Golkar," katanya.
Dalam menghadapi Pilkada 2018 di Jawa Tengah, Golkar akan menyandingkan pasangan ideal dari sosok nasionalis dan santri. Menurut Golkar, dua tipe pemilih itu mendominasi daftar pemilih di Jawa Tengah.
"Di Jateng itu dibagi dua lapis. lapis pantura itu mayoritas santri, selatan masyarakat nasionalis atau abangan. Sehingga kita ingin mengusulkan kombinasi dari kelompok nasional dalam hal ini figur yang priyai dan abangan," katanya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto