tirto.id - Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Laut Maluku pukul 07.20 WIB, Jumat (2/2/2018). BMKG memastikan gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi mengatakan, dampak gempa bumi yang didasarkan pada peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi guncangan antara lain di Nuangan pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Kotamobagu pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku," ujar Riyadi dalam rilis yang disebarkan Stasiun Geofisika melalui grup BMKG, PVMBG, Stekeholder di Manado, seperti dikutip Antara.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik (Thrust Fault).
Dari informasi yang diterima Tirto, BNPB mencatat gempa tersebut terjadi pada koordinat episenter 0.22 LS dan 125,22 BT. Tepatnya berlokasi di laut jarak 133 kilometer arah tenggara Onggunoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa sempat dirasakan lemah selama 1-2 detik. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari