Menuju konten utama
Soal Alutsista TNI AU:

Gatot Nurmantyo Kritik Pemerintah di Depan Megawati

Panglima TNI menyebut kondisi alutsista TNI AU saat ini paling buruk, berbeda dengan zaman pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Gatot Nurmantyo Kritik Pemerintah di Depan Megawati
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Di hadapan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengritik kebijakan alutsista di pemerintahan saat ini.

Menurut Jenderal Gatot kondisi alutsista Angkatan Udara (AU) Indonesia kini paling buruk sepanjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Menurutnya, hal tersebut lantaran pengadaan pesawat yang dipesan oleh TNI AU belum direalisasikan oleh Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Ryamizard Ryacudu.

"Angkatan udara sekarang kondisinya adalah yang paling parah sejak Republik Negara Republik Indonesia berdiri. Karena LF 3 dari tahun lalu belum dikirim dan mencanangkan Sukhoi SU 35 sudah satu setengah tahun sampai sekarang belum ada," ungkap Jenderal Gatot dalam acara pembekalan Taruna/Taruni di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2017).

Padahal, kata Gatot, pada saat Megawati Soekarnoputri menjabat presiden, kondisi alutsista TNI AU paling baik dibandingkan angkatan lainnya.

"Jadi yang perlu saya jelaskan di sini bahwa Tentara Nasional Indonesia memiliki alat keamanan dan sistem senjata yang paling canggih ini adalah ada saat Ibu Megawati," ujar dia di hadapan Megawati yang hadir dalam acara itu.

Atas kondisi buruknya peralatan TNI AU, Gatot mengaku telah meminta para anggota komisi 1 DPR fraksi PDIP yang juga hadir dalam pertemuan tersebut untuk mendorong Kemenhan mempercepat Alutsista TNI, baik angkatan darat,laut maupun udara.

"Mudah-mudahan setelah ini komisi 1 bisa bergerak cepat menekan Kemenhan agar bida mempercepat Sukhoi SU-35 dan kapal selam Kelas Kilo buatan Rusia," ujar dia.

Sebab, kata Gatot, kedaulatan Indonesia ditentukan salah satunya oleh keberadaan Alutista. "Bahkan sekarang Korea Selatan pun angkatan perangnya membeli kapal selam kelas kilo. Vietnam saja sekarang sudah mulai berani karena angkatan lautnya lebih kuat," imbuhnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Megawati menyampaikan bahwa alutsista bukanlah hal utama dalam menghadapi ancaman dalam perang di era modern ini.

Alasan Megawati, sejarah kemerdekaan bangsa membuktikan bahwa senjata yang paling hebat adalah semangat, serta komitmen penuh dalam berjuang.

"Hal ini ditegaskan Bung Karno pada saat peresmian Lembaga Ketahanan Nasional, pada tanggal 20 Mei 1965: asal semangat berkobar dan bersatu, kita bisa menundukkan musuh paling hebat sekalipun," ujar dia.

Baca juga artikel terkait TNI AU atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Agung DH