tirto.id - Format Piala Asia 2024 boleh dibilang bersahabat dengan tim lapis ke-2 atau ke-3 di sepak bola Asia, yakni dengan pemberian tiket lolos 16 besar lewat status tim peringkat 3 terbaik. Format ini turut membuka peluang Timnas Indonesia untuk lepas dari fase grup.
Jadwal putaran final Piala Asia 2024 akan berlangsung di Qatar pada 12 Januari sampai 10 Februari. Total ada 24 tim peserta di AFC Asian Cup edisi ke-19 ini, termasuk Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang lolos lewat jalur kualifikasi.
Format Kompetisi Piala Asia 2024
Format Piala Asia 2024 akan dimulai dari laga fase grup. Total 24 negara peserta telah diundi dan terbagi ke dalam 6 grup berbeda. Artinya, tiap grup diisi oleh 4 tim.
Pertandingan fase grup menggunakan sistem round robin setengah kompetisi. Dengan kata lain, tiap tim dalam grup yang sama bakal saling bertemu sebanyak 1 kali. Kemenangan bernilai 3 poin, imbang 1 poin, dan kalah tidak mendapat poin.
Babak penyisihan grup dijadwalkan selesai pada 25 Januari, kemudian babak 16 besar akan bergulir mulai 28 Januari. Dua tim teratas di masing-masing klasemen grup, berhak lolos otomatis ke 16 besar. Sementara 4 tiket lolos lainnya diambil dari peringkat 3 terbaik.
Mulai babak 16 besar sampai final akan dimainkan dengan sistem knock-out atau fase gugur. Artinya, tim yang kalah langsung tersingkir lewat single match. Kemudian tim pemenang berhak melaju ke babak berikutnya.
Dalam AFC Asian Cup 2024, Timnas Indonesia masuk di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Jika berdasar kekuatan di atas kertas, Tim Merah Putih besutan Shin Tae-yong bukan tergolong tim unggulan. Akan tetapi bukan tidak mungkin Timnas Indonesia bakal menciptakan kejutan.
Kans lolos bagi Garuda masih cukup terbuka. Jika tak bisa mengejar peringkat 2 besar di grup, Timnas Indonesia setidaknya dapat mengupayakan lolos sebagai tim peringkat 3 terbaik.
Disebutkan dalam pasal 7.3.2. soal Regulasi Kompetisi Piala Asia 2024 yang diterbitkan AFC, faktor head to head akan jadi acuan pembeda yang pertama, jika terdapat 2 tim atau lebih yang memiliki poin sama.
Misal Tim A dan Tim B sama-sama memiliki 5 poin di klasemen akhir. Tapi karena Tim A bisa mengalahkan Tim B dalam laga grup, maka Tim A yang lebih berhak duduk di posisi atas.
Jika head to head belum bisa membedakan, maka aturan berikutnya adalah selisih gol antara tim yang terlibat. Jika selisih gol belum juga bisa membedakan, aturan berikutnya adalah jumlah gol yang diciptakan ketika tim-tim yang terlibat saling bertemu.
Tapi apabila tiga kriteria itu masih menemui jalan buntu, masih ada hal lain yang bisa membedakan. Hal yang dimaksud adalah selisih gol dan jumlah gol yang melibatkan semua pertandingan di fase grup. Jika tetap buntu dan tim yang terlibat kebetulan bertemu di laga terakhir grup, maka adu penalti bisa dilakukan.
Kriteria berikutnya adalah soal poin kedisiplinan, yang berkaitan dengan kartu kuning dan kartu merah. Sebagai jalan terakhir apabila masih buntu, dilakukan pengundian untuk menentukan siapa yang berhak lolos.
Regulasi ini berbeda dengan penentuan tim peringkat 3 terbaik. Karena tim yang bersaing berasal dari grup berbeda dan tidak saling bertemu, maka kriteria head to head dan yang lain tidak dapat diaplikasikan.
Penentuan 4 tim peringkat ke-3 terbaik didasarkan kepada perolehan poin dari grup masing-masing. Lalu menyusul selisih gol, jumlah gol, poin kedisiplinan, dan terakhir pengundian.
Regulasi pemberian tiket lolos kepada tim peringkat 3 terbaik juga digunakan ketika ajang Piala Dunia U17 2023 di Indonesia pada beberapa bulan lalu.
Sejauh ini prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia hanya sebatas sampai putaran final fase grup. Skuad Garuda belum pernah sanggup lolos ke fase gugur, dari 4 kali kesempatan tampil di putaran final (1996, 2000, 2004, dan 2007).
Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong akan mengawali perjuangan di Grup D, dengan bertemu Timnas Irak pada 15 Januari pukul 21.30 WIB.
Matchday 2 akan menyajikan duel sesama wakil Asia Tenggara yakni Indonesia vs Vietnam pada 19 Januari pukul 19.30 WIB. Lalu laga terakhir Indonesia akan berjumpa Jepang pada 24 Januari pukul 18.30 WIB.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama