Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Faktor yang Memengaruhi Aliran Air Tanah dan Klasifikasinya

Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer.

Faktor yang Memengaruhi Aliran Air Tanah dan Klasifikasinya
Sejumlah kendaraan melintas disekitar bendungan air sungai yang menjadi salah satu sumber air irigasi lahan pertanian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (1/4). Pemerintah menargetkan pada tahun 2019 sekitar 90 persen atau 6,4 juta hektar lahan irigasi di Indonesia dapat berfungsi dengan baik guna mendukung produksi pertanian. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pd/17.

tirto.id - Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Air tanah terletak di antara butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah.

Air tanah juga disebut sebagai aliran air yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan.

Air tanah adalah jenis air yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari yaitu untuk minum, mandi, mencuci dan sebagainya. Air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh manusia dan sumber ion yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Tanpa air manusia tidak akan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, air di permukaan bumi juga menjadi tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup lain. Berbagai jenis makhluk hidup tersebut sering dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Faktor yang Memengaruhi Aliran Air Tanah

Dikutip dari modul Geografi Kelas X [2020], terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi aliran air tanah, di antaranya:

  1. Tingkat porositas tanah dan batuan. Porositas tanah merupakan ruang volume pori-pori tanah yang dapat meloloskan air dari satu lapisan ke lapisan yang lain.
  2. Kemiringan lereng, hal ini dikarenakan pada lereng yang miring, tingkat infiltrasi lebih tinggi daripada lereng yang landai atau lereng yang datar. Hal ini juga berkaitan dengan kondisi aliran air hujan, yakni air hujan yang jatuh di wilayah dataran tinggi lebih cepat bergerak sebagai air larian (run off), sedangkan air yang jatuh di wilayah datar lebih banyak meresap melalui pori-pori tanah.
  3. Tingkat kelembaban tanah, hal ini sangat mempengaruhi aliran air tanah karena tanah yang kering memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan tanah yang lembab atau basah.

Klasifikasi Air Tanah

Klasifikasi air tanah dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Air Tanah Berdasarkan Letaknya

Dilihat dari letaknya, air tanah dibedakan kembali menjadi dua yakni air tanah freatis dan air tanah artesis. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Air tanah freatis

Air tanah ini terjadi karena adanya penyerapan air dari permukaan tanah dan air ini biasa dimanfaatkan manusia sebagai sumur dangkal dengan kedalaman 15 – 30 meter.

Karena penyerapannya di sekitar permukaan tanah, maka volume air ini pun juga bergantung pada musim, yaitu, saat musim penghujan, volumenya akan banyak, namun ketika musim kemarau, volumenya akan sedikit.

Air tanah permukaan disebut juga sebagai air tanah freatik atau air tanah dangkal. Air tanah ini berada di atas permukaan batuan kedap air yang merupakan lapisan yang sulit dilalui air tanah. Contohnya adalah pada lapisan lempung.

Sementara itu, lapisan kedap air disebut juga sebagai lapisan impermeable.

Di sisi lain, lapisan tidak kedap air memiliki sifat mudah dilalui air. Lapisan ini disebut sebagai lapisan permeable. Contoh dari lapisan permeable adalah pasir kerikil.

b. Air tanah artesis

Air tanah artesis adalah air yang terperangkap diantara dua lapisan kedap air dan letaknya jauh di dalam tanah.

2. Air Tanah Berdasarkan Asal Airnya

Berdasarkan asal airnya, air tanah dibedakan menjadi 4, yaitu:

  1. Air tanah meteorik, yaitu air tanah yang airnya berasal dari hujan dan gletser.
  2. Air tanah tubir, yakni air tanah yang airnya berasal dari dalam perut bumi, misalnya pada air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen.
  3. Air tanah juvenile, yaitu sebuah mata air panas yang naik ke permukaan yang disebabkan oleh gas-gas magma yang dilepaskan
  4. Air tanah fosil, yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap tinggal dalam batuan tersebut sejak penimbunan terjadi.

Baca juga artikel terkait AIR TANAH atau tulisan lainnya dari Anisa Wakidah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Anisa Wakidah
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Maria Ulfa