tirto.id - Duel Kroasia vs Denmark di babak 16 besar Piala Dunia 2018 pada Senin (2/7/2018) berakhir dengan skor 1-1 (3-2 adu penalti). Eksekusi Ivan Rakitic menjadi penentu langkah Vatreni ke perempat-final, sementara tiga eksekutor Denmark tidak bisa menaklukkan kiper Danijel Subasic.
Sekian fakta unik tersaji dalam laga Denmark vs Kroasia di Stadion Nizhny Novgorod. Yang paling menarik adalah, laga ini bagaikan ulangan laga Rusia vs Spanyol yang digelar pada hari yang sama di Rusia: sama-sama berujung adu penalti.
Sejak awal, sudah banyak catatan emas dalam 'Derby Eropa' ini. Matias Jorgensen mengoyak gawang Kroasia pada detik ke-57. Hal ini membuat sang pemain Huddersfield menjadi pencetak gol tercepat Piala Dunia 2018 hingga sejauh ini.
Selain itu, Jorgesen juga merupakan pemain Denmark pertama yang mampu mencetak gol di babak fase gugur Piala Dunia setelah Brian Laudrup pada Prancis 1998 melawan Brasil.
Hal yang tidak mengherankan, karena setelah Piala Dunia 1998, Denmark baru tiga kali lolos ke putaran final Piala Dunia, dengan catatan 16 besar pada Jepang-Korea Selatan 2002, penyisihan grup pada Afrika Selatan 2010, dan kembali 16 besar tahun ini.
Namun, gol balasan Kroasia datang juga dengan begitu cepat. Hanya butuh 220 detik untuk Vatreni dan Denmark berbalas gol. Mario Mandzukic menyamakan kedudukan via tendangan di dalam kotak penalti Denmark, dan ini membuatnya menjadi orang kedua Kroasia setelah Ivan Perisic yang mampu mencetak gol di dua edisi Piala Dunia.
Selain itu, tambahan satu gol ini membuat Mandzukic total mencetak tiga gol. Dalam sejarah Kroasia, hanya ada satu pemain yang bisa mencetak gol lebih banyak, yaitu Davor Suker, dengan enam gol yang semuanya terjadi di Piala Dunia 1998.
Catatan lain, Kroasia dengan tambahan Mandzukic, tercatat sudah memiliki enam pencetak gol di Piala Dunia 2018, yaitu Luka Modric, Ivan Rakitic, Ante Rebic, Ivan Perisic, Milan Badelj, dan Mandzukic. Tidak ada tim yang memiliki jumlah pencetak gol lebih banyak daripada Vatreni.
Menit ke-116, Denmark dihukum tendangan penalti karena pelanggaran Mathias Jorgensen atas Ante Rebic. Ini adalah hukuman penalti kedua bagi Denmark di Piala Dunia 2018, setelah laga melawan Peru. Ajaibnya, dua penalti itu sama-sama gagal. Jika di laga kontra Peru, tendanagn Christian Cueva melambung, kali ini penalti Luka Modric dibaca dengan baik oleh Kasper Schmeichel.
Dalam babak adu penalti, sebenarnya Schmeichel mampu mematahkan penalti Milan Badelj dan Josip Pivaric. Namun, Kroasia tetap mampu lolos dengan skor 3-2, setelah eksekutor kelima mereka Ivan Rakitic sukses menjalankan tugas.
Sebaliknya, tiga penalti Denmark melalui Christian Eriksen, Lasse Schone, dan Nicolao Jorgensen mentah. Kroasia lolos ke perempat final dengan skor 1-1 dan 3-2 adu penalti.
Sepanjang sejarah Piala Dunia, hanya ada dua kiper yang bisa menghalau tiga penalti, yaitu Danijel Subasic di laga ini, dan Rui Patricio (Portugal) dalam laga kontra Inggris di Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman.
KROASIA (4-2-3-1): Danijel Subasic; Sime Vrsaljko, Ivan Strinic (Josip Pivaric 81), Dejan Lovren, Domagoj Vida; Marcelo Brozovic (Mateo Kovacic 71), Ivan Rakitic; Ivan Perisic (Andrej Kramaric 97), Luka Modric, Ante Rebic; Mario Mandzukic (Milan Badelj 108)
Cadangan: Filip Bradaric, Marko Pjaca, Lovre Kalinic, Vedran Corluka, Dominik Livakovic, Tin Jedvaj, Duje Caleta-Car,
DENMARK (4-1-4-1): Kasper Schmeichel; Henrik Dalsgaard, Simon Kjaer, Jonas Knudsen, Mathias Jorgensen; Andreas Christensen (Lasse Schone 46); Martin Braithwaite (Pione Sisto 105), Thomas Delaney (Michael Krohn-Dehli 99), Christian Eriksen, Yussuf Poulsen; Andreas Cornelius (Nicolai Jorgensen 66)
Cadangan: Jonas Lossl, Lukas Lerager, Jannik Vestergaard, Viktor Fischer, Frederik Ronnow, , Jens Stryger Larsen, Kasper Dolberg, William Kvist
Editor: Fitra Firdaus