Menuju konten utama

Erwin Aksa, Klan Kalla dan Kader Golkar di Kubu Anies-Sandi

Selain menggaet simpul-simpul pengusaha muda, Erwin Aksa punya peran menjembatani Jusuf Kalla di dalam tim Anies-Sandi

Erwin Aksa, Klan Kalla dan Kader Golkar di Kubu Anies-Sandi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan), Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kanan), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (ketiga kiri) dan pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kiri) mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan pers menanggapi hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Jakarta, Rabu (19/4). ANTARA FOTO/Dedi Wijaya/wsj/nz/17.

tirto.id - Erwin Aksa. Nama itu dalam seminggu terakhir ramai disebut-sebut orang. Dia adalah politis Golkar yang mendukung Anies Baswedan - Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta lalu. Keputusannya ini bertolak belakang dengan sikap Golkar yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saeful Hidayat.

Namun bukan pembelotan itu yang ramai dibicarakan orang, namun soal kehadiran Erwin yang ditengarai jadi penghubung Anies-Sandi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Bernama lengkap Erwin Aksa Mahmud dia lahir di Ujung Pandang, 7 Desember 1975. Erwin adalah anak dari Aksa Mahmud, seorang taipan asal Bugis yang kini menduduki rangking 34 sebagai orang terkaya orang terkaya versi Forbes. Saat ini Erwin menjabat sebagai Komisaris Utama Bosowa Grup - holding besar bisnis sang Ayah.

Bosowa adalah salah satu grup yang memiliki banyak gurita bisnis mulai dibidang otomotif,semen, pertambangan dan energi, jasa keuangan, properti, dan Pendidikan.

Aksa Mahmud memiliki keterikatan saudara dengan Jusuf Kalla. Adik JK, yaitu Ramlah Kalla adalah istri dari Aksa Mahmud. Jadi wajar jika Erwin dekat dengan JK yang merupakan pamannya itu. Karir Erwin kurang lebih sama seperti sang Paman, mereka menceplungkan diri di organisasi HIPMI dan Kadin.

Dalam konteks politik, Erwin pun ikut jejak sang paman aktif di partai Golkar. Di kepengurusa DPP Golkar saat ini, Erwin menjabat sebagai Ketua Bidang Perdagangan dan Industri. Namun ditengah perannya yang cukup vital di partai, sekaligus penyambung partai dan JK, entah kenapa tiba-tiba saja Erwin Aksa membelot ke kubu seberang.

Saat deklarasi kemenangan Anies-Sandi, beberapa jam setelah hitung cepat dilakukan 19 April lalu, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan bangga mengenalkan Erwin ke depan publik. "Kalau enggak ada dia repot kita," kata Prabowo.

Dalam soal kedekatan individual dibandingkan dengan Ahok-Djarot, Erwin memang dikenal dekat dengan Anies-Sandi. PAda 21 April lalu, Anies bahkan mengatakan bahwa Erwin punya andil besar merayu dirinya agar maju sebagai Cagub yang didukung Gerindra dan PKS. Erwin beberapa kali mendatanginya menanyakan apakah Anies mau maju sebagai calon gubernur. Alhasil setelah berfikir matang, tawaran Erwin itu diterimanya.

Sedang dengan Sandi, Erwin sudah kenal sejak lama. Maklum keduanya adalah pengusaha. Saat 2010 lalu, ketika Sandi hendak maju sebagai Ketua Kadin, Erwin yang merupakan Ketum HIPMI mendukung penuh pencalonan itu. Erwin menyebut Sandi sebagai "Pengusaha pejuang, yang berorientasi membangun ekonomi," kata Erwin Aksa dikutip dari Antara.

Dalam Pilkada DKI lalu, Sandi memang berucap terimakasih betul kepada Erwin. Dia bahkan menganggap Erwin sebagai saudara. Peran Erwin saat kampanye lalu adalah membantu memperkuat basis-basis pengusaha. "Dia lebih ke penggalangan basis dan simpul HIPMI serta pengusaha muda saja. Ini sangat banyak membantu untuk di saat-saat terakhir," papar Sandi.

Tak hanya sekedar kampanye, kehadiran Erwin pun terasa pasca Anies-Sandi ditetapkan sebagai pemenang. Sehari setelah hari pencoblosan, keesokan harinya Anies langsung diundang oleh JK ke kediamannya di rumah dinas JK, di kawan Menteng. Dan pertemuan ini ternyata dijembatani langsung oleh Erwin.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Politik
Reporter: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan