Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Ekonomi Indonesia saat Pandemi, Jokowi: Kuartal III Lebih Berat

Jokowi sebut persebaran varian Delta COVID-19 telah memaksa pemerintah untuk memperketat mobilitas masyarakat sejak awal Juli 2021.

Ekonomi Indonesia saat Pandemi, Jokowi: Kuartal III Lebih Berat
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/7/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres/hma/rwa

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk tetap mewaspadai situasi perekonomian Indonesia, khususnya pada kuartal III 2021, yang diperkirakan akan lebih berat karena dampak persebaran virus Corona varian Delta.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam sambutan secara virtual HUT ke-44 Pasar Modal di Jakarta, Selasa (10/8/2021). Ia mengatakan persebaran varian Delta COVID-19 telah memaksa pemerintah untuk memperketat mobilitas masyarakat sejak awal Juli 2021 atau sejak awal kuartal III 2021 yang berdampak pada kegiatan ekonomi domestik.

“Kita tetap harus waspada. Pada kuartal III 2021, kondisi perekonomian lebih berat. Kita tahu awal bulan Juli, varian Delta telah memaksa kita untuk memperketat mobiltas masyarakat yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kita,” kata Jokowi, seraya menambahkan situasi tersebut harus turut diwaspadai para pelaku pasar modal.

Namun, kata Jokowi, sektor pasar modal Indonesia tetap berpeluang untuk bertumbuh lebih baik. Mengacu pada pengalaman sebelumnya, saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), nilai transaksi harian di bursa efek justru meningkat menjadi Rp7,5 triliun-Rp8 triliun.

Setelah PSBB berakhir, nilai transaksi harian kembali meningkat mencapai Rp13,1 triliun. Presiden Jokowi meminta momentum pertumbuhan ini terus dijaga.

“Peningkatan kepercayaan agar pasar modal harus menjadi prioritas, digitalisasi dipercepat, produktivitas kualitas pelayanan harus diperbaiki, penegakan hukum harus tegas dan transparan, ekosistem perekonomian nasional harus sama-sama kita perbaiki," kata Jokowi.

Presiden juga mengapresiasi penambahan investor pasar modal yang sangat signifikan hingga Juli 2021. Ia bersyukur peningkatan jumlah investor pasar modal banyak dikontribusikan oleh investor domestik dan juga investor kalangan millenial.

Menurut dia, hal ini akan berkontribusi untuk memperkuat pasar modal domestik ketika menghadapi tekanan pasar di kemudian hari.

“Selama pandemi jumlah perusahaan yang melakukan IPO di bursa tidak menurun, jumlahnya, IPOnya tetap tertinggi di ASEAN. Capaian yang baik ini telah dicapai selama 4 tahun berturut-turut,” ujar Jokowi.

Adapun pada kuartal II 2021 perekonomian Indonesia telah keluar dari zona resesi setelah bertumbuh 7,07 persen (year on year/yoy), dan mengakhiri periode pertumbuhan ekonomi negatif sejak kuartal II 2020.

Baca juga artikel terkait EKONOMI INDONESIA

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz