Menuju konten utama

Komisi IX DPR RI Tak Sepakat Ada RS Khusus Corona COVID-19

Rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah Indonesia seharusnya bersifat umum yang tak hanya untuk penanganan corona.

Komisi IX DPR RI Tak Sepakat Ada RS Khusus Corona COVID-19
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/hp.

tirto.id - Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan, Saleh Partaonan Daulay menilai rencana pemerintah Indonesia untuk membangun rumah sakit khusus virus corona diperkirakan sia-sia.

Hal itu ia ungkapkan usai mengunjungi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di kantornya, Jakarta Selatan.

"Karna aneh juga, misalnya kalau ada virus corona seperti ini. Lalu, dibikin rumah sakinya, besok ada virus baru, bikin lagi rumah sakit baru. Itu kan tidak ada habis-habisnya," ujarnya kepada wartawan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Politikus PAN tersebut menyarankan, agar rumah sakit yang memang direncanakan bersifat umum dan tak spesifik ke satu contoh kasus atau virus saja.

"Bagusnya kalau mau bangun rumah sakit, seperti Rumah Sakit Penyakit Infeksi [Sulianti Saroso]. rumah sakit itu betul-betul menangani penyakit infeksi. Saya rasa tidak ada masalah soal itu. Bahkan kita dukung," ujarnya.

Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020) mengatakan, Jokowi ingin adanya rumah sakit (RS) khusus virus corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Namun menurut Saleh Partaonan Daulay, Menkes justru belum mengetahui rencana Presiden Joko Widodo dan Kementerian PUPR tersebut.

"Kelihatannya Menkes juga terkejut, baru dapat informasi itu. Dia mengatakan, ini bukan pembangunan rumah sakit tapi tempat observasi semacam yang ada di Pulau Sebaru," ujarnya.

Oleh sebab itu, Saleh meminta agar Terawan memperkuat koordinasi dengan Basuki, agar tidak terjadi miskomunikasi dalam urusan yang kepentingan manfaatnya untuk rakyat.

"Di sini kelihatan kan ada ketidaksinkronan informasi atau belum menyatunya informasi yang dimiliki pemerintah sehingga ada perbedaan. Mudah-mudahan clear," tandasnya.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali