Menuju konten utama

Dugaan Soal Penyebab dan Sumber Api Kebakaran di Pejaten Village

Kebakaran di Pejaten Village diduga disebabkan oleh korsleting listrik di lantai dasar gedung.

Dugaan Soal Penyebab dan Sumber Api Kebakaran di Pejaten Village
Kebakaran terjadi di salah satu tenan di Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, pada Selasa malam (13/11/2018). tirto.id/Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Hasil penyelidikan sementara terhadap insiden kebakaran di Pejaten Village, Jakarta Selatan, menghasilkan kesimpulan api berasal dari korsleting listrik di ruang panel lantai dasar pusat perbelanjaan tersebut.

Kesimpulan sementara itu disampaikan Kepala Sektor Pasar Minggu Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Mochammad Arief di sekitar lokasi kebakaran, pada Selasa malam (13/11/2018).

“Titik api di lantai satu di ruang panel control. Jadi yang terbakar kabel. Karena yang terbakar kabel, ruangan kabel dari lantai 1 ke lantai 4 nyambung jadi asap keluar semua ini,” kata Arief.

“Jadi kebakaran enggak hebat ini. Kebakaran kecil," Arief menambahkan.

Menurut Arief, kebakaran di Pejaten Village yang bermula pada sekitar pukul 20.30 WIB diduga disebabkan oleh konsleting listrik. Namun, menurut Arief, penyebab pasti kebakaran itu akan dipaparkan oleh pihak penyelidik Polri dari pusat laboratorium forensik ataupun INAFIS.

Arief juga menegaskan, kebakaran bukan berasal dari lantai 4 atau pusat perbelanjaan Matahari di Pejaten Village. Hanya saja, asap dari kabel tersebut memang banyak dan membumbung hingga ke lantai lainnya. Arief menegaskan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.

Arief mengimbuhkan kebakaran di Pejaten Village sudah berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 21.15 WIB. “Karena titik apinya dekat jadi tidak terlalu sulit [proses pemadaman]. Setelah masuk, tembus, kita padamkan,” ujar dia.

Arief mengerahkan 18 mobil pemadam kebakaran dari wilayah Jakarta Selatan. Untuk mobil pendukung, Arief tak menghitung detail jumlahnya. Saat proses pemadaman itu, regu pemadam masuk secara bergantian karena ruang panel sempit. Satu regu berisikan empat orang anggota.

“Kita hanya kesulitan membuang asap saja,” kata dia.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom