Menuju konten utama

DPR Minta Pemerintah Usut Tenggelamnya Kapal Cina Berawak 17 WNI

Kapal penangkap ikan Lu Peng Yuanyu 028 milik Penglai Jinglu Fishery Co Ltd yang berbasis di Shandong, Cina, terbalik di Samudera Hindia pekan lalu.

DPR Minta Pemerintah Usut Tenggelamnya Kapal Cina Berawak 17 WNI
Ilustrasi Kapal tenggelam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah mengusut kasus tenggelamnya kapal penangkap ikan Cina yang membawa 17 warga negara Indonesia (WNI).

“Pemerintah harus mengabarkan bagaimana status terkini dari para ABK tersebut ke pihak keluarga korban, apakah mereka sudah ditemukan atau belum. Ini harus ada kejelasannya,” kata Netty dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (24/5/2023).

Netty menegaskan jangan sampai keluarga korban merasa bingung dan tidak diperhatikan pemerintah akibat belum adanya kejelasan status para awak kapal tersebut.

Politisi Fraksi PKS asal Jawa Barat ini juga meminta pemerintah agar berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Cina atau Tiongkok

“Pemerintah harus memastikan tidak ada unsur pelanggaran hukum atau kelalaian dalam kejadian tersebut. Jika ditemukan adanya unsur pelanggaran yang membuat kapal tersebut terbalik maka pemerintah harus mengambil langkah yang tegas,” tutur Netty.

Keluarga korban, kata Netty, berhak mendapatkan informasi lengkap atas kejadian nahas tersebut.

“Apakah tenggelamnya kapal tersebut murni karena kondisi cuaca atau alam atau karena adanya unsur kelalaian?,” ungkap Netty.

Netty meminta pemerintah agar memastikan keluarga korban mendapatkan hak-haknya sebagai tenaga kerja.

“Baik berupa santunan atau kompensasi lainnya. Pastikan keluarga korban tak dipersulit untuk mendapatkan hak-hak mereka,” pungkas Netty.

Kapal penangkap ikan Lu Peng Yuanyu 028 milik Penglai Jinglu Fishery Co Ltd yang berbasis di Provinsi Shandong, Cina, terbalik di Samudera Hindia pada pekan lalu, Selasa (16/5/2023).

Kapal tersebut membawa 39 orang terdiri dari 17 warga Cina, 17 warga negara Indonesia, dan lima warga Filipina.

Baca juga artikel terkait KAPAL CINA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan