Menuju konten utama

DPR Desak RUU Perkotaan Jadi Prioritas Usai Bandara Halim Banjir

Masalah drainase di bandara serta pelabuhan akan dimasukkan ke dalam RUU Perkotaan tersebut.

DPR Desak RUU Perkotaan Jadi Prioritas Usai Bandara Halim Banjir
Petugas keamanan bandara berjaga di pintu keberangkatan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/1/2020). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/aww.

tirto.id - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nurhayati Monoarfa sangat menyesalkan kejadian banjir yang terjadi di runaway Bandara Halim Perdanakusumah, Rabu (1/1/2020).

Nurhayati mengaku telah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, dan telah memberikan saran.

"Di antaranya saran itu adalah terkait RUU Perkotaan. Kami akan ajukan RUU Perkotaan agar menjadi RUU Prioritas," kata Nurhayati lewat keterangan tertulisnya yang diterima reporter Tirto, Kamis (2/1/2020) siang.

Nurhayati beralasan masalah drainase di bandara serta pelabuhan akan dimasukkan ke dalam RUU Perkotaan tersebut.

Ia juga mengklaim bahwa RUU Perkotaan akan mempermudah banyak pihak untuk menyelesaikan masalah dengan cepat saat cuaca esktrem.

"RUU Perkotaan akan mempermudah pihak bandara, khususnya Bandara Halim Perdanakusumah, bersama Kementerian Perhubungan untuk membenahi masalah-masalah yang terjadi di tengah cuaca ekstrim," kata dia.

RUU Perkotaan memang masuk dalam program pembahasan jangka panjang DPR RI selama lima tahun ke depan dan tidak masuk Prolegnas 2020. RUU ini diusulkan oleh Pemerintah pada 17 Desember lalu.

Kemarin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti menyampaikan sejumlah penerbangan dengan keberangkatan dari dan dengan tujuan Bandar Udara Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta).

“Untuk alasan keamanan dan keselamatan, aktivitas di Halim Perdanakusuma kami tutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Semua penerbangan dari Halim dialihkan ke Soetta (CGK),” kata Polana melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto.

Polana menjelaskan kondisi terkini, air setinggi 30 cm masih menggenangi runway Bandar Udara Halim Perdana Kusuma. Area bandara yang tergenang kurang lebih 500 m.

"Banjir juga menggenangi area di luar bandara yang membuat penumpang sulit untuk mengakses ke Bandar Udara Halim Perdana Kusuma," ujar Polana.

"Sesuai dengan Notam Nomor A0002/20 yang menyebutkan terjadinya standing water di landasan Pacu Bandar Udara Halim Perdana Kusuma " lanjutnya.

Baca juga artikel terkait BANJIR DI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan