Menuju konten utama

Djarot: Harga Kebutuhan Pokok Aman Kecuali Daging Sapi

Harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur dan minyak goreng masih pada harga standar kecuali harga daging sapi.

Djarot: Harga Kebutuhan Pokok Aman Kecuali Daging Sapi
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (2/5). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto

tirto.id - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memastikan harga pangan stabil saat Ramadan. Ia mengatakan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur dan minyak goreng masih pada harga standar kecuali harga daging sapi.

"Kami laporkan saat ini harga pangan di Jakarta stabil. Daging itu fluktuatif tapi kita akan atur supaya bisa tetap dengan harga yang ditentukan pemerintah," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2017).

Ia mengatakan, kenaikan harga dapat dicegah berkat kerjasama yang baik dari Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan di Jakarta yakni Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma, dan PD Pasar Jaya.

Untuk itu, pemerintah akan terus mensosialisasikan Harga Eceran Tertinggi (HET) agar tidak ada permainan harga antar para pedagang. Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan menggandeng PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menampilkan harga pangan di Jakarta melalui layar LCD TV yang ada di dalam bus maupun halte.

"Biasanya memasuki Ramadan harga pangan mulai naik, Tapi Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik maka harga pangan di Jakarta relatif stabil," kata dia.

Selain menampilkan harga pangan, Transjakarta juga akan membantu pemerintah menjual kebutuhan pokok dari BUMD Pangan di halte-halte yang letaknya berdekatan dengan pemukiman. Menurut Djarot, hal itu merupakan upaya melawan para spekulan harga dan membantu warga mendapatkan pangan dengan mudah dan murah.

Sebab, ia menambahkan, ketidakstabilan harga pangan bukan hanya akan merugikan konsumen, melainkan juga petani dan peternak. "Kita memberikan informasi setiap saat kepada masyarakat supaya tidak ada oknum-oknum yang menimbun kebutuhan pokok. Ingat tugas kita adalah memotong mata rantai dari hulu ke hilir. Sehingga kalau ada keuntungan-keuntungan itu kembali ke petani ke peternak," ungkap dia.

Untuk menstabilkan harga pangan, Djarot juga meminta tolong kepada DPRD DKI Jakarta dalam rangka stabilisasi harga. Namun ia tidak menyebutkan seperti apa langkah konkrit yang bisa dilakukan DPRD untuk mencegah kembalinya lonjakan harga.

"Kita sangat membutuhkan bantuan DPRD untuk bisa menstabilkan harga pangan menjelang Ramadan. Jadi kami minta tolong. Supaya harga pangan menjelang puasa yang ga bisa dikendalikan, bisa kita kendalikan," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan bersedia membantu eksekutif dalam menjaga stabilitas harga pangan. Namun, ia ingin cara-caranya didiskusikan bersama DPRD.

Ia juga mengkritik Pemprov DKI yang membandrol harga pangan terlalu rendah di pasaran. Menurutnya, hal itu tak baik bagi BUMD Pangan selaku produsen.

"Gimana PD Pasar Jaya, Food Station, itu kita diskusiin. Duduk bareng. Kalau modalnya 80, tapi kita punya BUMD jual 30, ya bangkrut. Kalau gitu-gitu terus ya bangkrut," ujarnya.

"Jadi ini saya pikir Pemda harus lebih kreatif lah. Pasokan (selain dari BUMD Pangan) bisa enggak dijamin sama kita? Masa enggak bisa? Bisa menurut saya mah," tambahnya.

Baca juga artikel terkait PUASA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto