Menuju konten utama

Distribusi Honda BR-V Tanda Konsumen Low SUV Naik Kelas

Honda BR-V bulan lalu hanya didistribusikan sebanyak satu unit. 

Distribusi Honda BR-V Tanda Konsumen Low SUV Naik Kelas
Honda BR-V. FOTO/honda-indonesia.com

tirto.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali merilis data bulanan penjualan wholesale (dari pabrik ke dealer) kendaraan roda empat. Berdasarkan data yang diterima Tirto, sepanjang Januari sampai Agustus, penjualan mobil mencapai 715.291 unit.

Ada satu fakta menarik dari data Gaikindo ini. Pengiriman Honda BR-V, salah satu model andalan dari Honda Prospect Motor (HPM), hanya satu unit pada Agustus lalu. Lebih tepatnya, Honda BR-V varian Prestige 1.5 CVT. Ini cukup "aneh", mengingat bahwa pada Januari lalu, wholesale-nya mencapai 2.528 unit. Lalu kemudian terus turun hingga pada Juli hanya dikirim 590 unit.

Data wholesale ini dapat terjemahkan dengan berbagai arti. Kalau melihat sejarah model-model yang kurang laku di pasaran, maka menurunkan angka wholesale hanyalah langkah pertama untuk benar-benar menghentikan produksi kendaraan. Ketika mobil sudah tidak didistribusikan lagi dari pabrik, maka yang dilakukan tinggal menghabiskan stok di dealer. Pihak dealer biasanya akan memberikan potongan atau promo tertentu agar mobil cepat laku.

Apalagi faktanya Honda BR-V berada di kelas yang sama dengan Honda HR-V 1.5. Keduanya sama-sama berada di segmen Low Sport Utlity Vehicle (SUV), bersama model-model dari merek lain semacam Nissan Juke, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios.

Namun, Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director menampik dugaan ini. Ia mengatakan bahwa wholesales yang menukik tajam lebih kepada karena soal penyesuaian produksi. "Ya itu kan wholesale, seperti biasa, kalau ada adjustment ya kami lakukan. Karena prioritas produksi kami ke CR-V baru," ujar Jonfis kepada Tirto.

Honda memang baru meluncurkan CR-V baru di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, April lalu. CR-V generasi kelima ini dilengkapi dengan mesin 1.5 liter VTEC Turbo dan dibanderol mulai dari Rp 432 juta. Kapasitas produksi di pabrik yang terbatas, memang mengharuskan model lain "dikorbankan" untuk memberikan tempat kepada produk lain yang dinilai lebih prospektif.

Tapi Jonfis tidak mengatakan lebih spesifik kenapa muncul angka satu unit itu. Kalau memang untuk memberikan "tempat" kepada produk lain, maka bisa saja angkanya tidak terlalu anjlok seperti itu. Maka dugaan lain muncul. Dilihat dari komposisi per segmen dari data Gaikindo, maka ditemukan fakta bahwa Low SUV memang mengalami penurunan.

Baca juga:

Dari 10 model yang berada di segmen LSUV, hanya Chevrolet Trax yang distribusinya mengalami kenaikan pada Agustus. Sisanya, turun. Total pengiriman mobil ke dealer di segmen ini sampai Agustus berada di angka 64.281 unit. Padahal setahun sebelumnya, di bulan yang sama, ada pengiriman 83.433 unit. Tapi tetap tidak ada model yang mengalami penurunan sesignifikan BR-V.

Jika melihat segmen yang lebih tinggi, SUV, maka bisa disimpulkan bahwa memang yang terjadi adalah ada pergeseran segmen, dari LSUV ke SUV. Pasalnya, di tengah penurunan LSUV, pengiriman SUV justru mengalami kenaikan. Kenaikan pengiriman dari pabrik ke dealer adalah tanda bahwa permintaan terhadapnya juga meningkat.

Dari Januari sampai Agustus, total pengiriman SUV mencapai 45.615 unit. Sementara di periode yang sama tahun 2016, pengirimannya ada di angka 50.722. Ada selisih 5.107 unit, lebih tinggi ketimbang rata-rata SUV yang terjual tahun lalu per bulannya.

Dari jumlah itu, Toyota Fortuner mendominasi dengan angka 15.808 unit. Disusul oleh Pajero Sport dengan 11.692 unit, dan Honda CR-V sebanyak 7.070 unit. Berdasarkan angka pengiriman SUV itu, dapat disimpulkan bahwa memang Honda sendiri melihat ada pergeseran segmen. CR-V yang lebih menguntungkan karena menempati posisi ketiga SUV terlaris, lebih diprioritaskan ketimbang BR-V.

Pengiriman wholesale Honda sendiri secara keseluruhan mencapai 123.628 unit. Ini menempati mereka sebagai merek ketiga terlaris, di bawah Toyota (261.599 unit) dan Daihatsu (124.726 unit).

Baca juga artikel terkait INDUSTRI OTOMOTIF atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Otomotif
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Rio Apinino