Menuju konten utama

Dinsos DKI Petakan Lokasi Pengemis Musiman di Bulan Ramadan

Dinsos akan menyiagakan 425 petugas untuk menertibkan pengemis musiman di lokasi-lokasi yang telah dipetakan.

Dinsos DKI Petakan Lokasi Pengemis Musiman di Bulan Ramadan
(Ilustrasi) Petugas Satpol PP merazia gelandangan dan pengemis di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta, Rabu (25/1). Razia tersebut dilakukan guna mengurangi jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DIY. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta telah memetakan lokasi ramai yang akan dipenuhi pengemis musiman selama bulan Ramadan. Di lokasi tersebut Dinsos menyiagakan petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).

"Kami sudah melakukan pemetaan. Jadi, selama bulan Ramadan ini, para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) akan banyak bergeser ke tempat keramaian warga," kata Kepala Dinsos DKI Masrokhan di Jakarta, Rabu (24/5/2017), seperti diberitakan Antara.

Dia menuturkan ada sebanyak 425 petugas P3S yang disiagakan untuk menjangkau para PMKS selama Ramadan. Pihaknya juga turut bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Memang perlu ada pengawasan dari petugas agar Jakarta lebih tertib. Banyaknya pengemis dapat mengganggu kenyamanan warga dalam menjalankan ibadah Ramadan," tutur Masrokhan.

Dinsos memetakan ada 276 lokasi strategis di DKI Jakarta yang biasa didatangi oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) selama Ramadan. Menurutnya, pengemis musiman ini sudah menjadi tren untuk memanfaatkan belas kasih warga selama Ramadan.

Masrokhan melanjutkan tempat-tempat yang akan banyak didatangi oleh para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) selama bulan puasa, antara lain tempat ibadah, pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keramaian lainnya.

"Di tempat-tempat itulah nantinya para petugas akan berpatroli secara rutin. Para petugas akan berjaga siang dan malam, memastikan tidak ada PMKS yang berkeliaran disitu," ujar Masrokhan.

Dia mengungkapkan para pengemis musiman itu kerap berdatangan ke Jakarta untuk memanfaatkan belas kasih warga. Padahal, dia menilai pemberian bantuan tidak akan membantu pengemis keluar dari kemiskinan.

"Dari pada mengemis, lebih baik bekerja di kampung halaman. Karena bekerja itu jauh lebih mulia dari pada meminta-minta di jalanan," ungkap Masrokhan.

Pihaknya menegaskan pemberian bantuan uang kepada pengemis tidak akan membantunya keluar dari kemiskinan. Jika ingin memberikan bantuan, lebih baik kepada lembaga atau yayasan yang memiliki kredibilitas.

Masrokhan yakin warga DKI Jakarta sudah cerdas dan tidak akan memberikan bantuan apa pun kepada pengemis.

Baca juga artikel terkait BULAN RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra