tirto.id - Bek Timnas Spanyol dan klub Barcelona, Gerard Pique memutuskan untuk tidak pergi dari Timnas Spanyol menyusul kritik yang menghujaninya terkait referendum kemerdekaan Katalunya, Senin (2/10/2017). Pique dihujani kritik saat sesi latihan terbuka Spanyol.
Pada Minggu (1/10/2017), Pique menumpahkan kesedihannya atas aksi-aksi kekerasan di kampung halamannya. Ia menilai para polisi berusaha untuk menghalangi aksi massa yang menginginkan kemerdekaan Katalunya dari Spanyol.
Bek Spanyol berusia 30 tahun itu juga memberikan suara pada aksi Minggu. Ia mengatakan akan keluar dari timnas apabila pelatih Julen Lopetegui dan rekan-rekan setimnya merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.
Meski begitu, Pique tetap berkomitmen saat ini untuk berada di Timnas Spanyol.
“Saya mempertimbangkannya, namun pada akhirnya Anda harus mengevaluasi semua opsi dan setelah memikirkannya untuk kurun waktu yang lama, maka saya putuskan untuk tidak pergi,” kata Pique dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters.
Ia melanjutkan, jika pergi saat ini berarti membiarkan orang-orang yang melecehkannya menang.
“Saya percaya orang-orang yang mencemooh saya adalah minoritas dan saya tidak ingin memberi mereka kemewahan dengan berhenti,” timpalnya.
Tak hanya itu, Pique juga percaya bahwa ada banyak orang termasuk di timnas yang menginginkannya untuk bertahan dan memenangkan pertandingan.
Sementara itu, Lopetegui mengatakan lebih memilih untuk fokus pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Albania pada Jumat (6/10/2017). Spanyol akan berpeluang mengunci tiket turnamen Piala Dunia tahun depan.
Lopetegui juga meminta para suporter mendukung penuh komitmen Pique.
“Kami bersama Pique sekarang harus melupakannya dan sekaranglah saat untuk berkonsentrasi pada pertandingan,” jelas Lopetegui kepada Radio Marca.
Lanjutnya, dukungan para suporter sangat diperlukan timnas dan mereka harus melupakan soal insiden-insiden cemoohan. Kita harus bicara soal sepak bola, imbuh dia.
Saat ini, Pique telah memainkan 91 pertandingan untuk Spanyol. Tak hanya itu, ia juga berhasil membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.
Pada tahun 2016, Pique sempat berniat untuk gantung sepatu dari timnas. Hal tersebut dikarenakan hujan kritik dari media juga suporter, dan dengan dalih memberikan kesempatan kepada pemain lain.
Pique sekali lagi mengatakan komitmennya pada timnas. Ia mengatakan mustahil apabila meninggalkan timnas yang telah ia bela selama 15 tahun.
“Mustahil untuk meragukan komitmen saya terhadap timnas, saya telah berada di sini sejak saya berusia 15 tahun, saya menganggap ini sebagai keluarga saya. Saya bangga bermain untuk Spanyol dan menyakitkan saat orang-orang meragukannya,” bebernya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyuarakan perihal kemerdekaan Katalunya. Imbuh Pique, ia hanya mendukung orang-orang di kampung halamannya dalam hal hak menentukan masa depannya sendiri.
Ia melanjutkan, semua orang boleh beropini dalam politik, meskipun itu hal yang sulit.
“Berbicara mengenai politik merupakan hal yang menyulitkan, namun kita adalah rakyat sebelum menjadi pesepak bola. Semua orang memiliki opininya, maka mengapa tidak sebagai pesepak bola?,” jelasnya.
Pique menutup keterangannya dengan berkata bahwa ia bukanlah seorang aktivis. Orang-orang telah menasehati saya untuk tidak berbicara mengenai politik, namun saya tidak pernah menempatkan diri untuk satu sisi, saya hanya katakan bahwa kami semestinya memberikan suara, pungkas dia.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo