Menuju konten utama

di Balik Transfer Brahim Diaz: Usia 17 Tahun Bobol Gawang Madrid

Sebelum direkrut pada bursa transfer musim dingin 2019, Brahim Diaz mencetak gol ke gawang Real Madrid ketika Manchester City berjumpa Los Blancos di ICC 2017.

di Balik Transfer Brahim Diaz: Usia 17 Tahun Bobol Gawang Madrid
Brahim Diaz saat pertandingan sepak bola Final League Cup Quarter antara Leicester City dan Manchester City di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Selasa, 19 Desember 2017. Rui vieria / AP Photo

tirto.id - Brahim Diaz resmi menjadi pemain Real Madrid pada Senin (7/1/2019). Uniknya, sebelum direkrut pada bursa transfer musim dingin kali ini, sang gelandang kelahiran 3 Agustus 1999 pernah membobol gawang Madrid di International Champions Cup pada musim panas 2017.

Musim 2018/2019, kesempatan Brahim Diaz terbatas di Manchester City. Ia tidak tampil di Liga Inggris, tidak pula di Liga Champions. Brahim diberi kesempatan bertarung oleh Pep hanya di Piala Liga Inggris.

Dalam tiga laga melawan Oxford United, Fulham, dan Leicester City, Brahim Diaz tidak pernah tampil penuh. Ia total hanya mengumpulkan 199 menit. Namun, sang gelandang mampu mencetak brace ke gawang Fulham sekaligus mengunci kemenangan The Citizens 2-0 lewat dua gol itu.

Bicara gol, ada gol yang menjadi "tiket tak langsung" Brahim Diaz ke Real Madrid. Gol itu tidak tercipta pada musim panas tahun ini, tetapi musim panas tahun sebelumnya. Ketika itu, pemain yang menggunakan nomor punggung 55 turun menggantikan Gabriel Jesus pada menit ke-69.

9 menit jelang laga usai, ia melakukan umpan satu-dua dengan Patrick Roberts. Jaur terbuka untuk sang gelandang, tetapi ia masih menggiring bola hingga dekat kotak penalti, tak gentar oleh hadangan Jesus Vallejo, lantas membidik telak ke sudut gawang Keylor Navas.

Dengan bakat istimewa yang melekat pada dirinya, Brahim Diaz tetap saja kesulitan bersaing di lini tengah Manchester City. Pep Guardiola, pelatih The Citizens pada November lalu menegaskan, City menginginkan sang pemain. Namun, Diazlah yang bakal memutuskan segalanya.

"Dia tahu kami menginginkannya. Tapi, setelah itu semua bergantung pada dia dan sang agen. Kami melakukan segalanya untuk mempertahankannya. Setelah itu, dia yang memutuskan," ungkap Pep dikutip Sky Sports.

Memilih Real Madrid tampak bukan langkah bijak jika melihat kualitas tim tersebut. Los Blancos memiliki trio gelandang Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro, yang menjadi kunci keberhasilan mereka merajai Eropa.

Kroos memiliki 1795 menit bermain, Modric 1636 menit, dan Casemiro 1271 menit. Ketiganya adalah tiga dari empat pemain dengan menit berlaga terbanyak di Los Blancos. Bahkan ketiga nama ini membuat sosok seperti Dani Ceballos (tampil 1049 menit), Marcos Llorente (738 menit), hingga Isco (961 menit) terpinggirkan.

Namun, Real Madrid juga sedang membangun kembali skuat mereka. Keputusan Florentino Perez mendatangkan Thibaut Courtois (26 tahun), Mariano Diaz (25 tahun), Alvaro Odriozola (22 tahun), Andriy Lunin (19 tahun, dipinjamkan ke Leganes), Vinicius Junior (18 tahun), dan kini Brahim Diaz adalah langkah peremajaan.

Merasakan menit bermain yang lebih banyak di Real Madrid Castilla, seperti yang ditempuh Vinicius Junior, lantas membidik satu tempat di tim inti Real Madrid barang satu-dua musim lagi tampaknya menjadi pikiran Brahim Diaz saat ini.

"Hari ini saya menutup satu bab dalam hidup dan mengucapkan selamat tinggal pada Manchester City, klub tempat saya tumbuh. Saya datang ke sini sebagai bocah dan sekarang, menjadi pemain sepak bola profesional," kata Diaz melalui akun twitternya.

Uniknya, sementara Brahim Diaz bersiap menjalani hari-hari baru di Real Madrid, kiper yang dibobol olehnya Keylor Navas, justru sedang mencari langkah keluar dari Santiago Bernabeu.

Baca juga artikel terkait LIGA SPANYOL atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus