tirto.id - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku pernah mengkampanyekan ke beberapa wilayah Jatim tentang cara melindungi anak dari kekerasan seksual, tepatnya pada tahun 2014 hingga 2015.
Menurut Gus Ipul, hampir rata-rata dari pelaku kekerasan seksual itu adalah orang-orang terdekat korban. Biasanya, kata dia, korban ini juga memiliki peluang untuk menjadi pelaku kekerasan seksual.
Hal itu disampaikan mantan Wakil Gubernur Jatim ini saat debat perdana calon gubernur di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/4/2018) malam.
Gus Ipul menilai, para korban itu juga harus mendapat pendampingan. Dan masyarakat, kata dia, harus mau bersama-sama menyembuhkan trauma yang dialami korban.
Sementara terkait cara menurunkan angka pernikahan di bawah umur, Gus Ipul menyarankan untuk menekan melalui pendidikan agar mereka bisa memahami masalah reproduksi dan lain-lain. Selain itu, ia menilai perlunya peran para ulama untuk memberikan pengertian kepada masyarakat terkait pernikahan di bawah umur ini.
Debat Pilgub Jatim 2018 diikuti oleh dua pasangan calon, nomor urut satu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan nomor urut dua Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno.
Khofifah-Emil diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura, dan NasDem. Sementara Gus Ipul-Puti diusung oleh PKB, PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra.
Debat itu dimoderatori oleh Alfito Deannova dan Anisha Dasuki. Dan dihadiri oleh empat tim panelis Nunuk Nuswardani, Guru Besar Universitas Trunojoyo Madura, Abdul Chalik, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel, Fauzan, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan Luthfi J. Kurniawan, aktivis Jaringan Antikorupsi Jawa Timur.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto