Menuju konten utama

Dapat Suntikan PMN Rp3,2 T, KAI: Buat Proyek KCJB

KAI mendapatkan penyertaan modal negara (PNM) Rp3,2 triliun. Suntikan dana tersebut akan digunakan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Dapat Suntikan PMN Rp3,2 T, KAI: Buat Proyek KCJB
Rangkaian comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat menjalani persiapan untuk uji coba dinamis di jalur Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nz

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendapatkan penyertaan modal negara (PNM) Rp3,2 triliun. Hal itu ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 2023 tentang penambahan PMN RI ke dalam modal saham KAI.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menuturkan, dengan suntikan dana tersebut akan digunakan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dia menjelaskan PMN yang bersumber dari APBN 2022 itu untuk membiayai porsi ekuitas Indonesia atas cost overrun proyek KCJB sehingga pembangunannya dapat mencapai target operasi pada Juni 2023.

"Melalui PMN ini, KAI akan mengawal pembangunan KCJB agar dapat dinikmati masyarakat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kami bersama dengan seluruh stakeholder juga terus memperkuat komitmen serta meningkatkan koordinasi demi peningkatan keselamatan pembangunan proyek KCJB,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dikutip dari Antara, Selasa (3/1/2023).

Adapun sesuai Perpres Nomor 93 Tahun 2021, KAI ditunjuk sebagai pimpinan konsorsium BUMN proyek KCJB dan menetapkan bahwa pemerintah dapat memberikan PMN kepada pimpinan konsorsium BUMN. Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk melayani transportasi publik, maka dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk penyelesaian kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini.

Penetapan cost overrun Proyek KCJB ini juga telah melalui audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Joni mengatakan, KAI juga memastikan pengelolaan dana PMN sesuai Good Corporate Governance (GCG). Hal itu untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek KCJB yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hingga Desember 2022 progres pembangunan fisik KCJB sudah mencapai 82,61 persen. Adapun progres investasi KCJB mencapai 91,8 persen.

KAI bersama seluruh pemangku kepentingan terus mempersiapkan sarana, prasarana, serta sumber daya manusia agar ketika dioperasikan nanti, KCJ dalam kondisi andal dan prima serta tidak mengalami kendala yang berarti.

"Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga berimbas pada peningkatan aktivitas perekonomian di wilayah yang dilalui," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin