tirto.id - Solis Danilla Riyadi merilis album ketiganya, Pop Seblay. Dalam acara jumpa pers online sekaligus hearing session yang diadakan pada Senin (21/2), Danilla memaparkan album ini adalah bentuk kerinduan pada kawan-kawan baiknya.
"Gue kangen sama tim gue, karena album ini dibuat dari 2020. Akhirnya jadilah nomor-nomor ini. Tujuan gue bikin album ini bukan buat sesuatu, jadi kami lebih ngecengin diri sendiri," ujar musisi yang sebelumnya merilis Telisik (2014) dan Lintasan Waktu (2017) ini.
Hasilnya adalah sebuah album pop personal yang manis, sekaligus memperlihatkan sisi Danilla yang jarang ditampilkan ke publik: lugas, iseng, dan ingin tampil tanpa beban. Memposisikan diri ingin membuat album yang sonder pretensi, justru Danilla berhasil membuat album yang jujur lewat Pop Seblay.
Menurut Suryo, salah satu tim kreatif Danilla, album ini malah menjadi yang paling personal dari dua album sebelumnya. Tak lain tak bukan karena liriknya banyak berkisah tentang orang dan peristiwa yang terjadi di lingkar terdalam Danilla. Sehingga yang paling paham makna lirik-lirik Danilla adalah kawan-kawan dekatnya.
"Ini jadi kayak album bercanda yang paling serius," tutur Danilla.
Apa yang dimaksud Suryo mungkin bisa ditilik dari lirik, tema, juga diksi di Pop Seblay. Mulai perkara berat badan, ketidakpercayaandiri, istilah kiw-kiw yang mungkin menjadi internal jokes Danilla dan kawan-kawan, serta istilah seblay yang dipakai sebagai judul album.
Seblay adalah istilah yang dipopulerkan oleh seniman Fluxcup lewat berbagai videonya. Danilla --yang juga menggandeng Fluxcup untuk jadi kolaborator di lagu "Kudikan"-- kemudian mengadopsi istilah seblay, dan memiliki definisinya sendiri.
"Istilah seblay itu kami pakai di kalangan internal, kalau habis makan enak, kenyang, kena angin, semriwing, terus merokok, itu seblay. Kasarnya, getting high without substance. Kayak soju non alkohol," kata Danilla sembari tertawa.
Pop Seblay berisi 12 lagu yang menguarkan berbagai referensi musikal, mulai dari pop, sedikit jazz, juga bossanova. Untuk merangkum itu semua, Danilla memilih menggunakan kata pop untuk menggambarkan musik yang dia mainkan.
Dalam proses penggarapan album ini, Danilla mengajak banyak orang. Mulai dari rekan setianya yang tetap jadi produser, Lafa Pratomo; Otta Tarrega sang pemain keyboard yang ikut andil dalam penulisan lirik dan produser; juga para bintang tamu seperti Fluxcup, Bobby Mandela, Sigit Pramudita dari Tigapagi, dan yang paling istimewa: Lupus Mutiara, kucing peliharaan Danilla.
"Kalau dari kacamataku, Danila yang sekarang itu lebih lugas. Itu yang paling terasa. Lebih ke Danilla yang tongkrongan. Sebelumnya metaforis. Sekarang lebih minim metafora, terutama di lirik yang dia tulis. Dia ingin ketika mengeluarkan apa yang dia maksud, kita bisa langsung tangkap. Kedua, Danilla yang sekarang lebih kerasa sisi fun, petakilan," kata Lafa.
Pop Seblay sudah bisa didengar di layanan streaming musik mulai Selasa (22/2). []
Editor: Nuran Wibisono